Raden Nuh, selaku tersangka yang diduga admin akun @triomacan2000 terkait dugaan pemerasan PT Telkom dan Tower Bersama Infrastructure (TBIG), mengaku pernah diancam oleh Abdul Satar dan Wahyu Sakti Trenggono.
Menurut dia, hal itu karena pemberitaan dugan korupsi Telkom dan TBIG terus bergulir di media.
Dengan begitu, pihaknya akan menyikapi ancaman itu dengan menempuh jalur hukum.
"Beliau (Raden Nuh) punya bukti yang kuat. Kami akan laporkan kembali," kata Junaidi saat jumpa pers di Cikini, Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Meski mengklaim punya bukti yang kuat terkait ancaman itu, namun dia tak bisa menunjukan buktinya. Menurut Junaidi, kliennya tengah mengumpulkan bukti-bukti ancaman itu.
"Menurut Radeh Nuh, buktinya sedang dikumpulkan. Nanti kalau sudah ada (buktinya) kami laporkan," ujar dia.
Menurut Junaidi, peristiwa ancaman yang pernah dilakukan Abdul Satar dan Wahyu Sakti disampaikan oleh Koeshardjono. Dia bilang, kalau pemberitaan terkait kasus korupsi PT Telkom dan TBIG diteruskan, maka Raden Nuh akan dihabisi dengan berbagai cara.
"Bang Raden itu masih mau bersaudara atau tidak? Kalau masih mengangkat berita negative tentang telkom dan TBIG, saya tahu cara habisi Bang Rden," ujar Junaidi menirukan ucapan Koeshardjono dan Misbakul Hayat pada 23 Oktober 2014.
Dia mengklaim, Abdul Satar dan Wahyu Sakti tidak berani memberikan ancaman langsung ke kliennya. Sebab, kliennya punya sikap yang keras terhadap kasus-kasus korupsi.
"Raden Nuh menanggapi info bernada ancaman dengan mengatakan kepada Abdul Satar 'kita akan terus bersaudara selama dalam kebenaran. Kita tidak boleh bersaudara dalam kejahatan," kata dia menirukan pernyataan Raden Nuh. [in/fs]
Menurut dia, hal itu karena pemberitaan dugan korupsi Telkom dan TBIG terus bergulir di media.
Dengan begitu, pihaknya akan menyikapi ancaman itu dengan menempuh jalur hukum.
"Beliau (Raden Nuh) punya bukti yang kuat. Kami akan laporkan kembali," kata Junaidi saat jumpa pers di Cikini, Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Meski mengklaim punya bukti yang kuat terkait ancaman itu, namun dia tak bisa menunjukan buktinya. Menurut Junaidi, kliennya tengah mengumpulkan bukti-bukti ancaman itu.
"Menurut Radeh Nuh, buktinya sedang dikumpulkan. Nanti kalau sudah ada (buktinya) kami laporkan," ujar dia.
Menurut Junaidi, peristiwa ancaman yang pernah dilakukan Abdul Satar dan Wahyu Sakti disampaikan oleh Koeshardjono. Dia bilang, kalau pemberitaan terkait kasus korupsi PT Telkom dan TBIG diteruskan, maka Raden Nuh akan dihabisi dengan berbagai cara.
"Bang Raden itu masih mau bersaudara atau tidak? Kalau masih mengangkat berita negative tentang telkom dan TBIG, saya tahu cara habisi Bang Rden," ujar Junaidi menirukan ucapan Koeshardjono dan Misbakul Hayat pada 23 Oktober 2014.
Dia mengklaim, Abdul Satar dan Wahyu Sakti tidak berani memberikan ancaman langsung ke kliennya. Sebab, kliennya punya sikap yang keras terhadap kasus-kasus korupsi.
"Raden Nuh menanggapi info bernada ancaman dengan mengatakan kepada Abdul Satar 'kita akan terus bersaudara selama dalam kebenaran. Kita tidak boleh bersaudara dalam kejahatan," kata dia menirukan pernyataan Raden Nuh. [in/fs]