Singapura Paling Tidak Ingin Prabowo Jadi Presiden, Tapi Prabowo Tetap Melayat Lee Kwan Yew










Pak Prabowo saat melayat Lee Kwan Yew di Singapura (28/3/2015)



Orang Singapura memuji Prabowo yang melayat Lee Kwan Yew ke Singapura (28/3/2015), tapi saat Pilpres isi semua koran Singapura menjelekkan Prabowo hingga tulang sumsum. Bahkan yang wafat itu (Lee Kwan Yew -ed) sampai harus membuat 8 buku, mungkin malah lebih hanya untuk mengurai kejelekan seorang Prabowo, dan di pajang di depan semua toko buku.



Mudah-mudah yang wafat diampuni dosanya, karena Singapurlah yang PALING TIDAK INGIN Prabowo jadi Presiden, dan itu amat sangat diketahui oleh Pak Prabowo dengan baik. Bahkan saking tidak inginnya Prabowo jadi Presiden, para petugas KPK pun kabarnya dibolehkan nongkrong di berbagai bank di Singapura, untuk menjaga jangan sampai ada kawan-kawan Prabowo bisa ngeluarin duit dari berbagai bank di Singapura.



Sementara di satu sisi, dengan mudahnya kompetitor ngangkut duit sumbangan dari antah berantah dari negeri seupil yang memang jadi pusat keuangan dunia itu.



Ah ini baru cerita sedikit dari Singapura yang amat sangat tidak menghendaki Prabowo jadi Presiden ---- Mbak-mbak orang Indonesia yang menetap di Singapura ngerti sebagian cerita ini



*dari fb Nanik S Deyang (29/3/2015)



-----



[Berikut kutipan Liputan TEMPO]



Prabowo Sebut Lee Kuan Yew Pemimpin Brilian



Singapura - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto hari ini (Sabtu, 28/3/2015) sekitar pukul 14.15 WIB tiba di gedung parlemen (tempat disemayamkan jenazah Lee Kwan Yew) untuk memberikan penghormatan terakhir kepada bapak pendiri Singapura, Lee Kuan Yew.



Prabowo tiba di halaman utama gedung parlemen dengan mengendarai mobil Alphard warna hitam. Kemudian Prabowo langsung bergegas berjalan masuk ke ruang utama tempat jenazah Lee Kuan Yew disemayamkan sejak Rabu, 25 Maret 2015. Selama sekitar 30 menit Prabowo berada di dalam ruangan.



Usai memberikan penghormatan terakhir, Prabowo menjelaskan kepada para jurnalis bahwa kehadirannya adalah untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew atas nama pribadi dan partainya, Gerindra.



"Atas nama Gerindra dan atas nama pribadi menyampaikan penghormatan terakhir kepada pemimpin yang sangat besar peranannya dalam kehidupan politik dan hubungan antar bangsa di kawasan ini," kata Prabowo.



Menurut Prabowo, Lee Kuan Yew sangat berperan dalam memelihara perdamaian dan pertumbuhan yang besar di Asia Tenggara. "Beliau sahabat Indonesia, jadi saya datang untuk menyampaikan penghormatan saya," ujar mantan Komandan Jenderal Kopassus ini.



Prabowo merasa beruntung pernah bertemu beberapa kali dengan Lee Kuan Yew. Dari diskusi-diskusi itu, Prabowo mengakui perdana menteri pertama Singapura itu seorang yang brilian.



( http://ift.tt/1CizGnG)








Subscribe to receive free email updates: