60 Tahun Palestina Dibiarkan, 6 Tahun Syiria Dihancurkan
Ada anak kemarin sore dari segi usia, ilmu, amal yang sedikit angkuh mempertanyakan jihadnya Syaikh Al-Qaradhawi. Tentu setelah beliau menggugah menyerukan jutaan Muslim dan manusia, dengan seruan jihad. Si anak kemarim sore tak tahu sejarah, Syaikh Al-Qaradhawi adalah veteran perang Palestina.
Jadi jika menuduh Syaikh Al-Qaradhawi hanya pandai menyusun tulisan. Salah besar. Tuduhan yang pasnya untuk saya. Maka ketika ada yang komen. Saya hanya pandai menulis tok minus jihad, benar adanya. Saya pun berdoa, semoga pintu syahid terbuka kapan dan di manapun.
Mari kita pahami sejenak. Mengapa dunia Arab, dunia Islam dan warga dunia abai terhadap Syria? Jawabannya: Mereka yang membiarkan Palestina dihina dina selama 60 tahun, mereka tidak mungkin membebaskan rakyat Syiria yang dihancurkan baru 6 tahun.
Siapa yang perhatian terhadap Palestina, maka ia terdepan membantu Syiria dengan segala cara dan keterbatasan. Di level negara ada Turki dan Qatar, kini bertambah Saudi. Di level keumatan, sulit menyangkal Ikhwanul Muslimin terdepan melawan penjajahan.
Maka siapapun yang mengusik Assad, selalu terjungkal. Mursi (Presiden Mesir), Gannouchi (Presiden Tunisia), hingga Raja Salman terancam. Apa sebab? Ternyata Assad adalah boneka AS yang ditahbiskan sebagai Presiden tahun 2000 oleh Madeline AlBright Menlu AS di era Clinton. Assad yang waktu itu masih 31 tahun, dengan mudah mengadakan referendum mengubah konstitusi dan berkuasa mutlak.
Mengapa Assad tak terkalahkan? Sebab Assad menjadi pion perang proxy AS untuk menargetkan poin berikut:
1. Melindungi Israel.
2. Membiarkan dataran tinggi Golan menjadi perbatasan aman dan nyaman bagi Israel.
3. Bersama Iran menghancurkan kekuatan Sunni Arab yang tersisa.
4. Menargetkan Turki untuk masuk ke dalam target terorisme dan konflik horizontal.
5. Menciptakan negara-negara kecil atas dasar SARA.
Maka wajar. Sejak revolusi Iran 1979. AS dan Iran selalu bermain kata-kata "hujatan" sambil menyembunyikan "hajatan" yang terjadi di belakang layar. Kini Syiria dihadapkan pada gempuran Salibis, Zionis, Syiah, ISIS, sekaligus.
Harapan umat kini bertumpu melalui Turki. Negeru yang menanggung beban 3 juta pengungsi. Uni Eropa baru menerima ratusan pengungsi Syiria sudah kalang kabut. Tapi Turki pula yang selalu mendapatkan julukan paling lengkap: Antek AS, budak NATO, pendukung ISIS, pro Wahabi. Mereka yang selalu aman dalam perlindungan Israel. Nyaring hanya di toa, sepi dalam doa.
Jadi jika ditanya saya jihadnya sudah sampai mana? Terus terang baru jihad quuu anfusakum waahliikum naaron. Jihad nyuci. Jihad ngurus bayi. Jihad di pendidikan. Sambil mempersiapkan fisik dan kemahiran lainnya, bila panggilan qital datang. Saya husnuzhan. Anda lebih baik dari saya.
By: Nandang Burhanudin