Beberapa hari ini ramai beredar di sosial media terait poster Starbucks Dukung Nikah Sejenis dan ajakan untuk boikot Starbucks.
Salah satu netizen yang memposting dan mennyebarkan poster tersebut adalah Irfan Noviandana.
"Masih mau ngopi di Starbucks? Liat posternya pengen muntah. Ada email sanggahan dari Starbucks Indonesia, tapi pusatnya malah jadi markas para Homo," demikian tulis Irfan di status facebooknya yang memposting gambar poster Starbucks dukung nikah sejenis pada 18 November lalu.
Poster ini menyebar luas di viral sosial media dan ajakan untuk boikot Starbucks. Namun kemudian ada beberapa pihak yang menyatakan poster ini Hoax alias palsu/rekayasa, si penyebar poster juga dituduh telah melakukan fitnah.
Menjawab tuduhan menyebarkan hoax dan fitnah, Irfan kemudian melampirkan link sumber asal poster Starbucks. Poster ini berasal dari situs California State University (SCU) Amerika Serikat.
Ini linknya: http://ift.tt/1QzoonR
Dokumen branding Starbucks ini dibuat Kellie Sones. Kellie Sones adalah seorang konsultan branding. Dia pernah kuliah di California State University Chico pada tahun ajaran 2012-2014. Dengan demikian, tidak mengherankan jika dokumen posternya terarsipkan pada web California State University Chico. Dokumen tersebut disinyalir dibuat saat Sones merampungkan studinya disana, yang diprediksi sebagai bagian dari portofolionya. Hal ini diprediksi sebagai proyek olah branding yang dilakukan Strabucks untuk memperluas segmentasi pasarnya hingga ke kalangan LGBT.
Di Amerika sendiri, ada pendeta yang mengkampanyekan untuk memboikot Starbucks karena dinilainya Starbucks telah menentang Tuhan dengan mendukung perkawinan sejenis (LGBT).
Berikut beritanya dari situs ternama huffingtonpost:
Christians Can't Drink Starbucks Because Company Supports Gay Marriage, Evangelical Says
Speaking at Whitesburg Baptist Church, Barton said that Starbucks was "pouring money" into the destruction of traditional marriage, according to video of the speech.
"The question is, 'Can a Christian give money to a group he knows will use it to attack what God supports?'" Barton said. "If you know that when you buy a cup of Starbucks, 5, 10, 15 cents is going to be used to defeat marriage, can you do that? The answer is 'no.'"
In January of 2012, Starbucks was one of several companies that publicly supported Washington state's same-sex marriage bill, CNN notes. Starbucks CEO Howard Schultz then re-affirmed his company's support for same-sex equality during the annual shareholders meeting in March of 2013.
(Pada bulan Januari 2012, Starbucks adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang secara terbuka mendukung pernikahan sesama jenis, CNN mencatat. CEO Starbucks Howard Schultz kemudian kembali menegaskan dukungan perusahaannya untuk kesetaraan sesama jenis selama pertemuan tahunan pemegang saham pada bulan Maret 2013.)
Selengkapnya: http://ift.tt/11naI4U