Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu, Senin 28 Maret 2016, dengan delegasi wartawan Indonesia yang tiba di Israel atas undangan Kementerian Luar Negeri Israel.
"Sudah waktunya untuk pembentukan hubungan resmi antara Indonesia dan Israel," kata Perdana Menteri Netanyahu, seperti dilansir media berbahasa Ibrani Mignews.
"Kami memiliki banyak peluang untuk kerjasama. Israel juga memiliki hubungan yang sangat baik dengan sejumlah negara Asia, seperti China, Jepang, India dan Vietnam," jelasnya.
"Selain itu, Israel memperdalam hubungan dengan Afrika, Amerika Latin dan Rusia, karena kita adalah sekutu dalam memerangi Islam radikal," kata Netanyahu.
"Hubungan antara Israel dan Indonesia juga harus berubah, karena alasan yang selama ini menjadi penghalang tidak lagi relevan. Saya memiliki banyak teman Indonesia di Facebook. Ini adalah waktu untuk mengubah hubungan Israel-Indonesia, dan saya berharap kunjungan Anda ini berkontribusi," tegas Perdana Menteri Israel yang melancarkan agresi terhadap Jalur Gaza pada awal Juli 2014.
Lebih dari 2.200 warga Palestina tewas dan 11.100 cedera selama 50 hari agresi militer Israel pada musim panas lalu.
Atas kekejaman dan kebiadabannya itu, sampai-sampai rakyat di Inggris membuat dan menandatangani petisi yang menyerukan pemerintahnya supaya menangkap Benjamin Netanyahu setibanya di Inggris pada bulan September 2015 lalu.
Namun, wartawan Indonesia sepertinya sudah lupa ingatan betapa kejamnya Netanyahu menbunuh warga Gaza Palestina dengan korban mayoritas anak-anak.
Wartwawan Indonesia tampak senang berkunjung ke Israel memenuhi undangan negara penjajah itu. Dan mungkin ke depan akan jadi corong Israel.
Siapa saja wartawan Indonesia yang ke Israel? Salah satunya dari wartawan Tempo, seperti yang dimuat di link berita Tempo ini: http://ift.tt/22VN3Xo.
(portalpiyungan.com)