Melihat gambar ini tiba-tiba saya teringat pada salah satu lirik lagu yang sering kami nyanyikan di ujung gang bersama-sama kawan semasa SMP dulu.
Lagu yang jika sedikit diubah, akan sesuai dengan kondisi kekinian. Entah kemana kini sang maestro pecipta dan pelantun lagu ini? Tak kudengar lagi karya-karyanya. Semoga tak membisu....
Di kamar ini aku dilahirkan Di bale bambu buah tangan bapakku Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibuku Nama dusunku Pasar Ikan Luar Batang Rimbun dan anggun Ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga Bapak punya Pantainya yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana Demi serakahnya cukong Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi Di depan masjid Samping rumah wakil pak lurah Tempat dulu kami bermain Mengisi cerahnya hari Namun sebentar lagi Angkuh villa mewah berdiri Satu persatu sahabat pergi Dan tak kan pernah kembali
TIRAN JAKARTA
by Zeng Wei Jian
Ada tiran baru di Jakarta. Dia mau semprot demonstrans dengan gasoline canon tank. Mungkin biar mudah dibakar, langsung …Read More...