Namanya Heni Sri Wulandani
Beliau anak petani miskin di Ciamis. Sepuluh tahun lalu, ia berangkat ke Hongkong menjadi TKW.
Tekadnya, "Berangkat TKW, Pulang Sarjana".
Dua tahun pertama untuk adaptasi.
Tahun ketiga baru merangkap antara TKW dan Mahasiswi.
Empat tahun kemudian dia pulang dengan gelar sarjana ekonomi.
Selain mengantongi ijazah Cum Laude, beliau juga membawa 3.000 buku koleksinya selama di Hongkong.
Beliau dirikan perpustakaan desa.
Bukan hanya itu, Heni menyertakan pula 17 judul buku yang diterbitkan dari tulisan-tulisannya.
Kok bisa?
Selama di Hongkong, Heni menyempatkan jadi kontributor untuk koran-koran berbahasa Indonesia.
Kini sudah empat tahun Heni berkiprah di tanah air.
Dia dirikan kelompok petani.
Kesejahteraan warga desa dia angkat dengan pendidikan keterampilan.
Anak-anak petani dia didik secara gratis melalui sekolah alam yang kini jumlah muridnya mencapai 500-an.
Dia beri beasiswa bagi yang berprestasi serta diobatkan bagi yang sakit.
Terkini, Heni mengikuti suami di Bogor.
Bersama mahasiswa S2 IPB itu, mendirikan edu-agro di desa Jampang.
Berdua menyediakan lahan pendidikan, pelatihan dan wisata di bidang pertanian.
Bus-bus pariwisata hilir-mudik masuk ke komplek Eduagro Jampang Wisata.
Berisi ratusan murid-murid sekolah dari luar kota yang ingin tahu seluk-beluk pertanian.
Inspirasi untuk kita semua!
بَارَكَ اللَّهَُ
*dari fb Harmasto Hendro Kusworo