*dari wall fb Hanny Kristianto (30/4/2015)
Alhamdulillah, malam ini anak-anak saya Ikhlas dan Sabar masih sempat bersilaturrahiim dengan mualaf kecil kita yang bernama Mark Mc Manus (9 tahun) sebelum malam ini Mark berangkat ke Australia.
Tidak sedikit ujian, cobaan, halangan dan rintangan yang dihadapi mualaf kecil kita ini, dan inilah bukti pertolongan Allah bagi kita semua.
Setahun sudah Mark memeluk Islam, sejak Mark masuk Islam tidak pernah Mark meninggalkan sholat dan ibadah Jum'at, sekarang Mark sudah bisa membaca AlQur'an dan mengaji dibimbing langsung bernama ustadz Deni Dharmawan (S2 dari LIPIA) sikap dan akhlak Islam terlihat dari cara berkata dan tindak tanduk Mark.
Seorang muslim, siapapun dia, adalah orang yang mengajak kepada jalan Allah Ta'ala, maka jadikanlah orang yang pertama mendapatkan dakwahnya adalah anak-anak dan keluarganya, kemudian orang-orang berikutnya.
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah, maka kedua orang tuanyalah yang membuat dia (memiliki karakter) yahudi, atau (memiliki karakter) nasrani atau (memiliki karakter) majusi. ( HR. Muslim )
Sejak anak-anak kita masih kecil ajarkan dan ingatkan akan kekuasaan Allah dan masa depan yang akan dihadapi didunia, terlebih kehidupan di akhirat. Tanamkan sejak lahir keutamaan cinta Allah dan cinta Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan segala yang ada dalam diri mereka termasuk dengan harta dan jiwa mereka, tanamkan rasa tidak takut mati, karena mati itulah untuk hidup.
Kewajiban mendidik anak dan bagaimana tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan perkembangan putra-putrinya telah Allah jelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur'an yaitu surat At-Tahrim : 6 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."
Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda:
“Ajarkan kebaikan kepada anak-anak kamu dan didiklah mereka.” (H.R Abdurrazaq dan Sain bin Manshur)
“Didiklah anak-anakmu atas tiga hal, mencintai Nabimu, mencintai keluarganya, dan membaca Al-Quran. Sebab para ahli Al-Quran itu berada dalam naungan singgasana Allah pada hari yang tidak ada perlindungan selain daripada perlindungan-Nya.” (H.R. At-Thabrani)
“Siapa yang mempunyai anak, hendaklah dia ‘menjadi anak’ pula (yakni memahami, bersahabat, dan menjadi teman bermain anaknya).”
"Semua kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang orang-orang yang kalian pimpin. Kepala negara adalah pemimpin, dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang bapak pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang ibu pemimpin di rumah suaminya. Pembantu pemimpin terhadap harta masjiannya dan akan ditanya akan kepemipinannya. Dan saya mengira telah mengatakan, seseorang peminpin terhadap harta ayahnya dan akan ditanya terhadap kepemimpinannya. Masing-masing kalian adalah pemimpin dan akan ditanya terhadap kepemimpinannya" (HR. Bukhari, no. 853, Muslim, 1829)
***
Sangat bahagia kami melihat anak-anak kami bersilaturrahiim dan saling berbagi dan saling mengasihi antara sesama saudara Muslim dalam ukhuwah Islamiyah. Merekalah masa depan Islam, masa depan kita, pemimpin-pemimpin masa depan, mujahid-mujahid masa depan, saudara-saudara yang kekal in syaa Allah sampai jannah (melebihi saudara sedarah daging).
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan Jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ( QS.Al Furqon : 74 )
“Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS. Ibrahim:35)
Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim:40)
“Dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunanku kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 37)