Aden - Sayap politik Ikhwanul Muslimin di Yaman, At-Tajammu' Al-Yamani li Al-Islah (Partai Islah), mengungkap tindakan pemberontak Syiah Houthi yang secara sengaja menempatkan tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin yang mereka culik di posisi-posisi serangan pasukan koalisi Arab.
Seperti dilansir Islammemo (29/5/2015), seorang pejabat di Al-Islah, menimpakan tanggung jawab keselamatan nyawa para tokoh partainya kepada para pemberontak Syiah Houthi. Karena mereka sengaja dibawa dan diposisikan di titik-titik militer yang menjadi target serangan pasukan koalisi Arab pimpinan Saudi.
Beberapa sumber informasi menyebutkan, beberapa pejabat Al-Islah, seperti anggota dewan pimpinan pusat, Mohamed Qahthan, ke posisi yang kemungkinan besar akan disasar rudal pasukan koalisi.
Sejak April yang lalu, ratusan aktivis dan pimpinan Partai Islah telah diculik pasukan pemberontak Syiah Houthi. Hal ini menyusul dukungan yang diberikan secara resmi oleh Partai Islah kepada pasukan koalisi yang dipimpin Saudi.
Pasukan Koalisi Kembali Gempur Houthi
Jet tempur militer koalisi pimpinan Saudi menggempur posisi Syi’ah Houthi di Sana’a beberapa jam setelah
utusan PBB untuk Yaman tiba di ibukota yang dikuasai oleh milisi Syi’ah Houthi, ujar warga pada Sabtu (30/5/2015).
Di antara target serangan adalah rumah dari presiden terguling Ali Abdullah saleh di Sanhan, selatan ibukota.
Serangan udara terbaru juga menghantam markas milisi Syi’ah di Sana’a, gudang senjata di Sanhan, serta pangkalan udara Dailami, ujar saksi mata kepada AFP.
Serangan lainnya menargetkan posisi milisi Syi’ah di provinsi yang kaya akan minyak di Yaman timur, provinsi Marib dan wilayah barat Hodaidah.
Serangan datang beberapa jam setelah utusan khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed terbang ke Sana’a untuk melakukan pembicaraan dengan partai-partai politik. Namun tidak ada laporan mengenai korban atau kerugian yang dialami dalam serangan tersebut