EMPAT KRITIK ERDOGAN TERHADAP DUNIA ISLAM:
1. “Sayang, anak-anak kita sekarang banyak yang belajar di universitas-universitas Barat untuk ilmu-ilmu sains, teknik dan bahkan agama. Namun saat kembali, mereka merasa asing dengan nilai dan rakyatnya sendiri. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kualitas pendidikan kita.”
2. Umat Islam kini terjerumus kedalam perpecahan Sunni dan Syiah. Banyak Muslim menganggap Syiah dan Sunni sebagai dua agama yang terpisah. Karena perpecahan tersebut, OKI (Organisasi Konperensi Islam) tidak dapat mengambil keputusan dalam banyak hal penting. Hal serupa juga disampaikan mantan Presiden Turki sebelumnya, Abdullah Gul pada 2013, “Sektarianisme hanya akan membawa dunia Islam terjerumus dalam “kegelapan abad pertengahan.”
3. Organisasi seperti ISIS (yang disebutnya Daesh), al Qaeda, Boko Haram dan al Shabaab yang membunuh banyak orang atas nama agama, tidak ada kaitannya sama sekali dengan Islam dan harus diperangi bersama-sama. “Kita ini Muslim sejenis apa? Baik yang membunuh maupun yang terbunuh sama-sama meneriakkan “Allahu Akbar”. Banyak anak muda yang tertipu dengan organisasi-organisasi ekstrim seperti ini. Kita harus menghentikannya.
4. “Disisi lain, anda berbicara tentang kerjasama Islam, namun disisi lain berbicara tentang Liga Arab? Apa yang anda maksud dengan Liga Arab? Tidak ada superioritas Arab atas Non Arab. Saya seorangTurki. Saudara Arab saya kini tampak berselisih dengan saya. Jika saya berselisih dengan mereka, maka kita akan binasa. Kita mencintai manusia karena Allah, bukan karena warna kulit, kebangsaan atau karena negara. Kita harus meluruskan kesalahan ini.
Untuk mengatasi pelbagai problem tersebut, Erdogan menegaskan hanya umat Islam sendiri yang dapat mengatasi masalahnya sendiri dan tidak membutuhkan tangan pihak lain.
“Mengapa anda membutuhkan pihak lain untuk mengatasi problem kaum Muslimin? Kita dapat mengatasi problem kita sendiri. OKI didirikan untuk tujuan tersebut.”
Erdogan meyakini bahwa kehadiran dan peran kaum Muslimin tidak hanya mengirimkan pesan perdamaian dan keadilan tidak hanya kepada sesama Muslim, namun juga keseluruh dunia.
(Ahmad Dzakirin)