Maram Abu Ismail dan adiknya, Ibrahim, yang berusia 16 tahun tewas “tanpa sebab” di sebuah pos pemeriksaan zionis di Tepi Barat, menurut keluarga dan saksi, World Bulletin melaporkan, Jumat, 29 April 2016.
Keluarga Maram Abu Ismail mengatakan hari Kamis, bahwa pasukan Israel menembak mati seorang wanita Palestina berusia 25 tahun yang sedang hamil lima bulan dan adiknya yang berusia 16 tahun, Ibrahim Taha, pada hari Rabu.
Berbicara kepada media Palestina, keluarga mengatakan Maram sedang hamil lima bulan saat otoritas Palestina menegaskan keduanya sedang dalam perjalanan memenuhi jadwal pemeriksaan medis di Yerusalem setelah mendapat izin Israel untuk melakukannya.
Namun, polisi Israel menuduh wanita itu memegang pisau dan dengan cepat berjalan ke arah polisi dan personel keamanan Israel di jalur khusus kendaraan di pos pemeriksaan Qalandia di luar Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Informasi Palestina mengatakan keduanya tidak sengaja memasuki jalur khusus kendaraan dan pembunuhan mereka adalah “kejahatan siang hari yang brutal” oleh pasukan Israel.
Saksi juga membantah klaim Israel yang mengatakan bahwa dua warga Palestina itu mulai bergerak menjauh dari jalur ketika pasukan memerintahkan mereka. Seorang saksi mengatakan kepada media lokal bahwa Maram ditembak 15 kali oleh seorang tentara zionis.
Alaa Soboh, sopir bus Palestina yang menyaksikan kejadian itu, mengatakan kepada Reuters bahwa keduanya tampak tidak terbiasa dengan prosedur penyeberangan.
“Begitu keduanya menyeberang, (pasukan Israel) mulai berteriak ‘Kembali, kembali,’ dan kemudian mereka mulai menembak. Yang pertama mereka tembak adalah gadis itu … adiknya mencoba untuk berbalik mundur namun mereka malah menembakkan tujuh peluru ke arahnya,” kata Soboh.
Seorang penduduk lokal Palestina dan saksi kejadian, Ahmad Taha, mengatakan kepada kantor berita Ma’an bahwa serdadu Israel mendekati keduanya setelah mereka telah ditembak kemudian melepaskan tembakan ke mereka lagi “untuk memastikan bahwa mereka sudah mati,” seraya menambahkan bahwa “petugas tersebut bisa memindahkan keduanya tanpa melepaskan tembakan (membunuhnya).”
Taha juga mengatakan bahwa pasukan zionis menikam pisau di tempat kejadian.