PKS Protes Keras Kursi Ketua MKD 'Dikudeta', Tifatul: Itu Jatah Kami


JAKARTA - Fraksi PKS DPR RI protes keras terhadap penetapan Ketua MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) yang baru, Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerindra yang 'mengkudeta' Surahman Hidayat dari PKS. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini merasa pihaknya telah disabotase oleh MKD.

"Saya protes keras atas dilantiknya saudara Dasco (kader Gerindra) oleh saudara Fadli Zon sebagai Ketua MKD menggantikan Surahman Hidayat. Ini adalah kudeta fatsun dan konvensi yang telah disepakati di DPR," ungkap Jazuli kepada wartawan, Kamis (27/7/2016).

Pergantian Ketua MKD berawal dari permintaan F-PKS untuk merotasi kadernya, Surahman Hidayat dari MKD. Surahman sebelumnya adalah Ketua MKD namun karena ia diadukan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, maka F-PKS terpaksa menggantinya dengan Al Muzammil Yusuf. Namun, bukannya menetapkan Ketua MKD baru dari PKS tapi pimpinan DPR malah menetapkan Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerindra.

Dasco sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua MKD. Namun pada perombakan yang dilakukan Rabu (27/7), ia pun terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua MKD dengan tiga Wakil Ketua baru yaitu Hamka Haq dari Fraksi PDIP, Lili Asdjudiredja dari Fraksi Golkar, dan Sarifuddin Sudding dari Fraksi Hanura.

Jazuli pun mengatakan selama ini F PKS tidak pernah mengganggu fraksi-fraksi lain ketika mereka melakukan rotasi kadernya sebagai pimpinan di AKD (Alat Kelengkapan Dewan, salah satunya MKD). Itu disebut Jazuli sebagai bentuk penghormatan konvensi dan kesepakatan yang ada di DPR.

"Kenapa ketika F PKS merotasi pimpinan MKD kok diganggu dan disabotase atau dikudeta?" protesnya.

F PKS menurut Jazuli sudah mengirimkan surat kepada MKD terkait pergantian dan rotasi Surahman pada tanggal 22 Juli lalu. Dalam surat tersebut ternyata F PKS sudah mengajukan nama pengganti Surahman untuk menjadi Ketua MKD, yakni Al Muzamil Yusuf.

"Kalau pimpinan DPR menghormati fatsun dan konvensi mestinya tinggal menindaklanjuti. Kalau nggak tahu ada surat, ngapain melantik? Kalau tahu ada surat dari F PKS, kenapa diabaikan dan disabotase?" ujar Jazuli.

Dalam rapat pleno pemilihan pimpinan MKD, F PKS mengaku tidak diundang. Jazuli mengatakan bahwa itu ada unsur kesengajaan.

"Saya sangat menyesalkan anggota kami saudara Muzamil Yusuf yang kita tugasi menjadi anggota dan Ketua MKD tidak diundang di rapat internal MKD pada Rabu (27/7). Setelah kroscek, ternyata sekretariat dilarang oleh pimpinan MKD yang ada untuk mengundang anggota kami dari PKS," tutur anggota Komisi I ini.

Dengan tidak diundangnya F PKS pada rapat pleno itu, disebut Jazuli MKD telah melakukan sabotase. F PKS pun akan melawan keputusan ini.

"Ini menunjukkan ada etika dan moralitas yang tidak baik di MKD. Padahal mereka adalah lembaga yang seharusnya menjunjung tinggi moralitas dan etika yang baik," tegas Jazuli.

Penetapan Dasco sebagai Ketua MKD juga mendapat protes dari anggota F PKS lainnya, Tifatul Sembiring. Ia mengaku kaget dengan keputusan itu.

"Itu jatah kami. Saya baru tahu. Akan saya cek. Seharusnya itu (pergantian Surahman) hanya sementara. Hanya BKO," ucap Tifatul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/7).

Seperti diketahui, Fahri Hamzah mengadukan 3 anggota dewan dari PKS ke MKS. Selain Surahman, dua yang diadukan Fahri adalah Hidayat Nur Wahid dan Sohibul Iman yang merupakan Presiden PKS.

Sohibul juga sempa melayangkan protes atas keputusan pimpinan DPR menerima aduan Fahri Hamzah terhadap 3 elite PKS termasuk dirinya. Sebab pada saat rapat pimpinan DPR terkait pengabulan pengajuan aduan itu, Fahri turut mengambil keputusan.

"Kenapa melibatkan Fahri di rapat? Tolong jaga kode etik. Jangan sampai ada conflict of interest," tukas Sohibul, Rabu (15/6).

Sumber: detikcom




Subscribe to receive free email updates: