Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Syuhada Bahri menyatakan rasa kekhawatiranya terhadap gagasan Islam Nusantara.
Menurut Syuhada, gagasan Islam nusantara tidak sesuai dengan Al Qur’an yang menyatakan bahwa Islam sebagai rahmatan lil’alamin, rahmat bagi seluruh alam.
“Semua ulama sepakat sumber umat Islam adalah Al Qur’an dan As Sunnah, dan ini berlaku bagi umat Islam di seluruh dunia, jadi jangan gunakan akal manusia sebagai sumbernya, hingga berani mengkotak-kotakan Islam dengan gagasan islam nusantara seperti itu,” tutur Bahri kepada Islampos pada Senin (15/06/15).
Menurut pandangan Bahri, manusia tidak memiliki hak untuk menyekat-nyekat Islam, sebab hal itu akan mengintervensi kekuasaan dan kemahaan Allah SWT.
Selain itu, gagasan Islam Nusantara dikhawatirkan akan timbulkan polemik yang berkepanjangan, dengan juga timbul gagasan tentang Islam Afrika, Islam Timur Tengah, Islam Eropa, dan Islam-islam yang lainnya, hingga makna Islam yang Universal menjadi hilang.
Laporkan iklan?
“Saya khawatir jika ada Islam Nusantara, Islam Timur Tengah, Islam Eropa, dan semacamnya maka akan menimbulkan benturan satu sama lainnya. Misalnya dalam tata cara ibadah haji akan berbeda, sebab masing-masing negara Islam akan mempunyai tata caranya masing-masing. Jika hal ini terjadi, bisa dibayangkan akan terjadi konflik antara negara Islam yang satu dengan yang lainnya,” kata Bahri.
“Dan yang lebih rumit, jika gagasan Islam Nusantara ini diterapkan, dikhawatirkan akan timbul gagasan Islam yang jauh lebih kompleks lagi, seperti Islam Medan, Islam Padang, Islam Sumatera, Islam Jawa, dan Islam-islam dari daerah-daerah lainnya,” tambahnya.
Bahri mengingatkan bahwa umat Islam harus pandai menyikapi gagasan Islam Nusantara ini. Walaupun yang membuat gagasan ini adalah pejabat ataupun mungkin presiden, tapi kita tidak boleh terkecoh dengan hal tersebut. Sebab, yang menjadi pedoman umat Islam adalah Al Qur’an dan As Sunnah.
“Saya berharap gagasan ini tidak perlu diteruskan, dan umat Islam jangan sampai terpengaruh ataupun terkecoh dengan gagasan ini, sebab gagasan ini bukan bersumber dari al Quran dan as Sunnah,” tandas Bahri.
Sumber: Islampos