Rumah mode dan fesyen kenamaan asal Spanyol, ZARA, banjir kecaman dari para netizen. Penyebabnya, petugas keamanan mereka melarang perempuan berhijab saat masuk ke salah satu gerai mereka di Paris pasca serangan teroris.
Insiden ini terjadi pada Selasa, 17 November 2015, di gerai Zara yang terletak di Plaisir, bagian barat Paris, Perancis. Saat dilarang masuk, perempuan berhijab itu bertanya mengapa tak diperbolehkan menginjakkan kaki ke gerai Zara.
"Topi, kupluk, kacamata ski, kerudung, selama itu menutup rambut. Anda tidak boleh masuk," kata si petugas keamanan penjaga toko.
"Jadi memakai kerudung seperti ini, saya tidak boleh masuk ke toko Zara?" tanya wanita itu.
Sang wanita tersebut sempat merekam insiden tersebut. Dia lalu mengunggah video itu ke media sosial di hari yang sama, dengan menyertakan tagar terrorist attack in Paris.
Seketika, video tersebut menjadi viral di media sosial. Para pengguna Twitter dan Facebook ramai mengeluhkan sikap Zara. Mereka mengecam perlakuan itu. Di Twitter, hashtag #BoycottZara, atau boikot Zara, sempat menjadi trending topic.
Adam Almaghribi, seorang warga negara AS asal Maroko yang tinggal di New York melayangkan protes ke ZARA. Melalui akun facebooknya, Adam menulis:
"the store Zara just made a decision in france not to let any woman wearing hijjab to their stores .. well too bad Zara .. i used to like shopping from you .. from now on you will never see my green dollars .. i wish all muslims around the globe will share this and stop buying from this racist store"
(Toko Zara baru saja membuat keputusan di Perancis untuk tidak membiarkan perempuan manapun yang memakai hijab memasuki toko mereka. Sayang sekali Zara, saya biasanya sering berbelanja dari toko anda. Mulai sekarang kalian tak akan melihat uang saya lagi. Saya berharap semua muslim di seluruh dunia akan membagi berita ini dan berhenti membeli dari toko rasis ini.)
Adam kemudian meminta ZARA meminta maaf:
"Saya benar-benar ingin mendapatkan permintaan maaf resmi kepada seluruh muslim di seluruh dunia tentang insiden yang terjadi di toko ini. Karena saya tahu seberapa banyak komunitas kami membeli dari anda. Dan jika ini (pelarangan masuk bagi wanita berhijab) benar-benar kebijakan anda, kami akan memastikan toko ini tidak lagi menjadi tempat kami membeli barang. Terima kasih."
Pihak ZARA kemudian menanggapi protes Adam. Melalui akun facebooknya yang memiliki 23 juta lebih fans ini, ZARA meminta maaf dan menyatakan telah memberi sangsi pada petugas keamanan dan manajer toko:
ZARA: Hello Adam, above all, we would like to sincerely apologise for what happened. Our Country Head in France has personally contacted this customer to apologise for the incident and to express our utter disagreement with such actions, which are completley opposite to the principles of our Company. Both the security staff and the store manager have been sanctioned. Once again, we are deeply sorry about this.
(ZARA: Halo adam, pertama-tama, kami ingin meminta maaf atas apa yang terjadi. Pimpinan toko kami di Perancis telah menghubungi pelanggan ini secara langsung untuk meminta maaf atas kejadian ini dan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan kami atas tindakan semacam itu, yang sepenuhnya bertolak belakang dengan prinsip-prinsip perusahaan kami. Baik staf keamanan dan manajer toko telah diberi sanksi. Sekali lagi, kami meminta maaf atas kejadian ini.)
Adam menanggapi:
"Secara pribadi saya menerima permintaan maaf ini, tapi saya ingin sikap ini menjadi sikap resmi formal pihak ZARA kepada semua muslim di seluruh dunia, karena sebagai muslim kami sedang melalui masa-masa yang sangat sulit. Para ibu, istri dan putri kami sedang menderita karena tindakan salah paham. Meminta maaf pada saya tidak cukup, itu harus dilakukan pada semua perempuan muslim yang memakai jilbab dan mewakili agama kami yang damai, tidak seperti digambarkan di media.
http://ift.tt/1Nf7Wc9
Berikut video yang direkam saat petugas keamanan ZARA melarang masuk wanita berhijab.