Je suis Turki


Bagi mereka yang tidak tahu Turki, atau yang tidak peduli dengan tragedi ini, mungkin ini akan membuka mata Anda.

Pemboman malam itu (Ahad, 13 Maret 2016, menewaskan 35 orang) terjadi di Kizilay, salah satu bagian yang paling ramai di pusat kota, di sebelah pemberhentian banyak bis dengan orang-orang yang menunggu bus untuk pulang ke rumah, tiba untuk keluar malam, dan duduk di taman untuk bersantai dan minum teh.

Ledakan yang terjadi itu setara dengan bom yang pernah terjadi di luar Debenhams Drapery di Northampton, atau di Birmingham, atau Piccadilly Circus di London.

Dapatkah Anda membayangkan berada di sana? Dapatkah Anda bayangkan tempat yang Anda lewati setiap hari, halte bus yang Anda gunakan, jalan-jalan yang Anda lewati tiba-tiba diledakkan.

Dapatkah Anda bayangkan para korban? Para remaja yang naik bus untuk pulang, kakek-nenek yang berjalan-jalan ke kota, orang-orang yang menunggu taksi setelah hari yang panjang sambil tertawa dan bersosialisasi di bawah sinar matahari.

Sekarang bayangkan mereka berbahasa Inggris, dan serangan ini berada di Inggris. Andaikan orang-orang ini adalah orang-orang yang Anda lihat setiap hari di jalan untuk bekerja, orang-orang normal seperti Anda dan saya, orang-orang yang bahagia. Keluarga, polisi, mahasiswa, seniman, pasangan. Teman-teman Anda mungkin. Orang-orang ini tidak berbeda. Mereka hanya kebetulan berkebangsaan Turki.

Tidak seperti apa yang banyak orang pikirkan, Turki bukanlah Timur Tengah. Ankara bukanlah zona perang, ini adalah kota biasa yang modern dan ramai, sama seperti ibukota Eropa lainnya, dan Kizilay adalah jantungnya, pusat kota Ankara.

Mudah sekali untuk melihat serangan teror yang terjadi di London, di New York, di Paris dan ikut merasakan sakit dan kesedihan para korbannya, jadi mengapa tidak sama untuk Ankara?

Apakah karena Anda tidak menyadari bahwa Ankara sebenarnya tidak berbeda dari kota-kota ini? Apakah karena Anda berpikir bahwa Turki adalah negara mayoritas Muslim, seperti Suriah, seperti Irak, seperti negara-negara yang berada dalam keadaan perang saudara, sehingga oleh karena itu harus sama dan karenanya Anda tidak peduli tentang orang-orang di sana, lalu mengapa Anda harus peduli tentang Turki?

Jika Anda percaya bahwa serangan di Ankara ini tidak ada artinya buat Anda, atau Anda tidak bisa merasakan rasa sakit yang sama waktu serangan Paris atau London, maka mungkin Anda harus berpikir mengapa, mengapa sampai Anda merasa seperti itu?

Turki adalah negara yang luar biasa dengan orang-orang yang benar-benar menyenangkan. Saya tidak pernah merasa lebih diterima, lebih bahagia, lebih aman daripada yang saya rasakan di sini.

Ankara adalah rumah saya, yang telah selama 18 bulan terakhir, dan akan terus menjadi rumah saya.

Kau pernah jadi Charlie (je suis Charlie), kau pernah jadi Paris (je suis Paris). Apakah Anda akan jadi Ankara (je suis Ankara)???

James Taylor
Ankara, Turki.

Sumber: fb




Subscribe to receive free email updates: