Tim Forensik dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah akhirnya melakukan autopsi jenazah Siyono yang meninggal pasca ditangkap Densus 88.
Proses autopsi jenazah Siyono di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah, dilakukan Minggu (3/4/2016) pagi ini. Autopsi mendapat penjagaan ketat 1.000 personel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM).
Berikut proses autopsi jenazah Siyono seperti yang dilaporkan Ari Susanto, wartawan Rappler yang meliput langsung di lokasi, dikutip dari akun Twitternya @susantoku:
1. Pagi ini otopsi Siyono dilakukan di makam dusun Brengkungan Desa Pogung, Cawas, Klaten
2. Otopsi dijaga ketat polisi dan Kokam Muhammadiyah utk mengantisipasi penolakan dari sebagian warga
3. Penggalian kubur dilakukan sehabis subuh, tetapi otopsi baru dilakukan sekitar pukul 8.00 oleh 9 dokter forensik RS Muhammadiyah
4. Otopsi dilakukan tim dokter di dalam tenda di pemakaman, setelah pembongkaran kuburan Siyono
5. Sblmnya beredar isu penolakan massa thd otopsi Siyono dgn munculnya spanduk2 penolakan teroris yg tersebar di Klaten
6. Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak mengatakan penolakan sebenarnya hnya dr Kepala Desa Pogung dan aparaturnya
7. Warga pd umumnya malah membantu menyediakan fasilitas spt air bersih dan batu bata di makam
8. Kata Dahnil ada 9 dokter forensik terbaik dr seluruh Indonesia, plus 1 dokter dr Polda Jateng
9. Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqqodas tiba di lokasi. Menurut dia otopsi ini kewenangan KomnasHAM, Muhammadiyah hanya membantu
10. Otopsi akan berlangsung sekitar 6 jam, dan hasilnya baru akan keluar 7-10 hari, kata komisioner KomnasHAM Hafid Abbas
11. Kata Hafid, otopsi ini independen dan transparan. Meski ada 1 dokter polda, hasilnya akan tetap independen
12. Tim dokter forensik adalah para spesialis dr kalangan akademisi berasal dari UGM, Undip, UNS dan universitas lain
13. KomnasHAM menjalankan amanat istri Siyono untuk mengetahui kematian suaminya yg diduga tidak wajar, kata Hafid
14. Makin siang, makin banyak warga sekitar desa Pogung yang datang menyaksikan otopsi dr luar makam
15. Muhammadiyah penuhi permintaan otopsi KomnasHAM sbg tanggung jwb moral membela masy sipil dr kekerasan oleh negara, kata Busyro
16. Kapolres Klaten AKBP Faizal mengklarifikasi penolakan yg sempat muncul krn ada perbedaan sikap dr keluarga Siyono
17. Faizal: hak kuasa otopsi ada di istri Siyono bkn anggota keluarga lain. Td pagi ada instruksi dr Kapolri mempersilakan otopsi
18. Syaratnya, harus didampingi dokter forensik dari kepolisian. Sdh ada 3 dokter dr Polda Jateng yg gabung, kata Faizal
19. Dr Gatot, ketua tim dokter keluar. Otopsi sbnrya hnya butuh 2 jam tp butuh waktu lama utk bongkar makam agar mayat tdk rusak
20. Dr Gatot: Sejauh ini otopsi lancar, memang beda perlakuannya dg jenazah yg msh fresh
21. Kata dr Gatot, butuh waktu sekitar 7 hr karena butuh uji lab di yogya dan semarang
22. Otopsi baru saja selesai. Akan ada konferensi pers di rumah Siyono
23. KomnasHAM, Muhammadiyah, dan ketua tim dokter sdg lakukan pertemuan tertutup dgn keluarga Siyono
24. Dr Gatot: Ditemukan sejumlah kekerasan benda tumpul pd tubuh. Tp perlu uji lab untuk meyakinkan apakah itu yg sebabkan kematian
25. Tim dokter ambil sampel kulit dan daging jenazah utk uji lab dan temukan benang merah penyebab kematian, kata dr Gatot
***
KRONOLOGI KEMATIAN SIYONO:
1. Pada Selasa (8/3), sekira bakda shalat Maghrib, Siyono ditangkap Densus 88 di Masjid saat sedang melakukan zikir. Ia dicekal sejumlah orang berbadan tegap.
2. Kamis (10/3) pagi, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah Siyono di RT 11 RW 05 Desa Pogung, dimana istri korban mengajar di rumah yang juga dikelola sebagai RA Amanah Ummah.
3. Jumat (11/3) siang pkl.11.00 beredar kabar korban meninggal dunia saat pemeriksaan.
4. Jumat (11/3) sore pkl.17.00 istri dan kakak korban dijemput Densus 88 dan langsung dibawa ke Jakarta.
5. Sabtu (12/3) pagi pkl.10.00 istri mengabari sedang dimintai keterangan oleh aparat kepolisian
6. Sabtu (12/3) siang pkl.13.00 istri Siyono mengkonfirmasi wafatnya suaminya.
7. Ahad (13/3) dinihari, jenazah Siyono tiba di rumah duka Klaten setelah diangkut jalur darat mobil Ambulance dari RS Bhayangkara Jakarta dikawal Densus 88.
8. Ahad (13/3) sekitar pukul 01.00 dini hari jenzah Siyono dimakamkan di pemakaman umum Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jateng.
9. Prosesi pemakaman berjalan lancar. Tak ada reaksi negatif dari mana pun. Kebanyakan pelayat dari Ormas Islam dari pelbagai daerah. Teriakan Allahu Akbar bertalu-talu selama jenazah diusung dari Masjid Muniroh ke pemakanan umum.
10. Ahad (3/4), atau tiga pekan (21 hari) setelah dimakamkan, jenazah almarhum Siyono diautopsi.