Aku tak tahu persis kapan waktunya...
Tetapi orang-orang besar menulis memoarnya sendiri...
Mereka berbisik kepada diri sendiri...tak henti-henti...
Aku menduga sejarah berbisik padanya...
Entahlah... itulah rahasia yang telah berhenti...
Tuhan telah berhenti berfirman...
Tuhan tidak lagi mengirimkan pesan melalui kitab suci...
Tetapi apakah Tuhan berhenti berpesan?
Iman ku meyakini bahwa Tuhan tidak pernah berhenti. ..
Maka materialisme historislah yang telah berdusta. ..
Sejarah tidak dikendalikan oleh materi semata...
tapi oleh bisikan Tuhan...
bisikan yang lembut... bisikan yang maha lembut...
"....sesungguhnya Tuhan maha lembut (latief) apabila berkehendak..." (QS Yusuf:100)
Kepada siapa dan melalui siapa bukan urusan kita...
Tugas kita adalah meyakini dan keyakinan adalah sumber harapan kita..
Lalu harapanlah yang membuat Kita terus melangkah maju tanpa henti...
Terus melangkah maju...entah sampai kapan...
Karena hanya ada dua kemungkinan...
Kita kembali kepada-Nya atau bersabar dalam perjuangan. ..
Bersabar karena kita yakin dan memiliki harapan. ..
Seperti seorang petani yang terus menanam..
Atau seorang ibu yang memelihara kandungan..
Selalu ada harapan...
Jika dalam hati kita ada keyakinan..
Seperti nyala lilin dalam kegelapan...
Maka... hangatkanlah hari ini wahai teman...
Hangatkanlah tubuh bangsa mu yang dingin seperti menjelang kematian. .
Sesekali nyalakankah api... agar semua kembali bangkit dari tidur panjang. ..
18 tahun yang lalu kita lahir... dari rahim pergerakan. .
tanpa sadar kita semua berada dalam perjalanan panjang. ..
Sebuah bangsa lahir dan memulai harapan.
Demokrasi dan kebebasan telah berhasil kita perjuangkan. .
Tapi apakah hanya itu yang yang kita persembahkan?
Tapi apakah kita sudah sampai ke negeri tujuan?
Tidak, karena perbudakan masih merajalela ...
karena nafsu angkara murka masih berkuasa. ..
karena kezaliman masih bertahta ..
Tidak Kah kau melihat orang-orang yang diusir dari negerinya itu dengan iba?
Tidakkah kau mendengar isak tangis anak2 yang dihujani mesiu itu dengan luka?
Selama keperihan hidup masih kasat mata... kita harus terus berada di sana..
Maka... pada hari kita ada... 18 tahun yang lalu. ..
Di sebuah mesjid yang sunyi.. keberanian kita menyalak..
Tekad kita bulatkan. . keberanian kita unjukkan...
Apapun resiko telah kita ambil.. apapun halangan kita singkirkan. . apapun ancaman kita lawan!
Dan... di antara kita telah ada yang pergi.. takdirnya berakhir...
Tinggalkan kita dalam perjalanan. ..
Tinggalkan kita dengan sisa-sisa pekerjaan..
Lalu, apakah kita akan terus berjalan?
Asalkan tetap ada cinta di antara kita, aku akan bertahan..
Asalkan tetap ada ukhuwah dan persaudaraan, kita akan tetap bergandengan tangan...
Apakah kau sanggup melihatku dalam arus cobaan?
Apakah kau takut kehilangan teman dalam perjalanan?
Aku takkan pergi...
bukankah kita bertekad bersamaan?
hidup mulia dalam perjalanan . atau mati dalam perjuangan. ..
Mari bergerak terus teman, jangan berhenti..
Jangan menoleh.. jangan mundur ke belakang..
Allah Maha Besar...
____
*Dari Twitter @Fahrihamzah