Kini, Rakyat Mesir Merindu Ikhwanul Muslimin


(1) Media Israel menyambut AsSisi dengan julukan "Sang Maestro" dan "Pahlawan". Jasa AsSisi tak bisa diraih agen Mossad manapun. Pembanding AsSisi hanyalah keluarga Assad di Syiria.

(2) 3 hari lalu. Pesawat Egypt Air dari Paris menuju Kairo, hilang kontak dan jatuh di laut Mediterania. Laporan Kemenhan Yunani. Pesawat naas ditembak F16 Israel, yang tengah latihan di wilayah udara Yunani.

(3) 69 penumpang termasuk kru pesawat tewas. Anehnya. Ini kali ketiga kecelakaan pesawat di Mesir. Di tengah hiruk pikuk media. Tenggelam berita, AsSisi menggadaikan Mesir kepada Rusia dengan 25 Milyar dollar hutang terbesar sepanjang sejarah Mesir.

(4) Di sisi lain. Efek bendungan The Rennaisance yang membendung Sungai Nile dari sumbernya di Eriteria atas biaya Israel, kini mulai membuat wilayah Mesir kekeringan.

(5) Area yang dilalui irigasi dari sungai Nile induk mulai merekah tanah. Mesir dipastikan darurat air. Hal yang tak pernah terjadi sepanjang peradaban Mesir.

(6) Semua disebabkan antek Zionis menghancurkan Mesir dari dalam. Bayangkan. Sukses menemukan cadangan gas. Tapi mengumumkan impor gas dari Israel. Sukses membuka proyek mercusuar. Tapi harga mata uang meroket ke bawah.

(7) Sebuah ongkos mahal yang dibayar rakyat Mesir. Untuk sekedar sadar. Menunggu Mesir hancur lebur. Mereka korban media abal-abal. Menistakan Ikhwanul Muslimin. Menuduhnya sebagai agen Zionis. Maling teriak maling.

(8) Entah sampai kapan AsSisi berkuasa. Saya memprediksi, jika bertahan hingga 5 tahun. Mesir hanya kenangan sejarah. Tak ada yang tersisa, kecuali kaum munafiqun berjubah.

(9) Maka harapan bangkitnya generasi muda Ikhwan, kini teramat dirindukan. Generasi yang sebagian besar dipenjarakan. Siap mengisi ruang hampa, jika AsSisi dan militer Mesir dirobohkan.

(10) Sedih memang. 3 negara berpenduduk muslim terbesar: Mesir, Bangladesh, Indonesia. Kini untuk sementara waktu. Takluk pada kezhaliman kaum Sekuler, Liberal, dan agen zionisme.

(11) Tak ada alasan. Kecuali bangkit melawan.

By: Nandang Burhanudin




Subscribe to receive free email updates: