Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan pihak penyelenggara Pengajian Majelis Rasulullah begitu bersikeras ingin menyelenggarakan kegiatan pengajiannya di Lapangan Monumen Nasional (Monas) karena ingin berkesempatan menyewakan lapak-lapak yang tersedia di Monas kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang hendak memanfaatkan adanya acara itu untuk berjualan.
"EO-nya pengen dapetin duit dari nyewain lapak," ujar Ahok, saat berdialog di hadapan Warga Negara Indonesia (WNI) di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura di Chatsworth Road, Singapura, Senin (19/10/2015), dalam kunkernya ke Singapura.
Video rekaman Dialog Ahok yang berisi tuduhan itu diunggah di YouTube oleh akun 'Pemprov DKI & Basuki TP (Ahok) - TyoJB' dengan judul "Ahok Tanya Jawab Dengan WNI Di KBRI Singapura". (link: https://www.youtube.com/watch?v=ProKVDRUSkc semoga belum dihapus, tapi redaksi Piyungan Online sudah download untuk jaga-jaga)
"Mereka (penyelenggara) nolak karena kalau acaranya diselenggarakan di Istiqlal, yang dagang nanti enggak laku," lanjut Ahok.
Berita tuduhan Ahok ini juga dipublis oleh Viva.co.id dengan judul "Ahok: EO Pengajian Monas Hanya Ingin Cari Uang" sehingga tersebar luas ke publik dan sampai ke Habib Nabil Almusawa selaku pimpinan Majelis Rasulullah.
"Ini fitnah yg luarbiasa pak @basuki_btp, tapi kami akan bersabar & menjawabnya dg #SatuJutaAlfatihahUntukBangsa.." ujar Habib Nabil di twitter menanggapi tuduhan keji Ahok.
Majelis Rasulullah sendiri akhirnya memutuskan menggelar DZIKIR & TABLIGH AKBAR pada 9 November 2015 di Masjid Istiqlal.
"Kita sdh berusaha tp ALLAAH yg menentukan, semoga pd kesempatan yg akan dtg gubernurnya sdh ganti hingga Acr bs kembali ke Monas Aamiin," ujar Habib Nabil melalui akun twitternya @nabiel_almusawa tadi malam, Rabu (21/10/2015).