Rakyat Kanada telah selesai menggelar pemilihan umum, dan memiliki pemimpin baru Justin Trudeau sebagai Perdana Menteri setelah Partai Liberal yang dipimpinnya meraih suara mayoritas (185 dari 338 kursi) di parlemen Kanada, Senin (10/10/2015).
Justin Trudeau menggantikan Perdana Menteri Stephen Harper yang telah memimpin selama 9 tahun.
Pria 43 tahun yang merupakan seorang mantan guru yang telah menjadi anggota oposisi parlemen sejak tahun 2008 ini adalah anak tertua dari Pierre Trudeau -- bapak Kanada modern.
Lelaki tampan yang memiliki keluarga bahagia itu juga seorang petinju dan politisi yang dianggap kompeten. Ia tak hanya menawarkan perubahan dalam pemerintahan, tetapi juga pemerintahan yang lebih baik.
Justtin Trudeau adalah Perdana Menteri Kanada pertama yang berbicara tentang muslim dan hijab pada pidato kemenangannya.
Seperti dilansir 5pillarsuk.com, pada pidato kemenangannya ia berbicara tentang perempuan Islam dan hijab. Komentar-komentarnya diutarakan disaat islamophobia telah meningkat di Kanada dimana -di awal bulan ini saja- dua perempuan muslim diserang dalam insiden terpisah.
Berdasarkan polling yang dilakukan oleh lembaga survey Angus Reid pada bulan September, sentiment anti Islam telah meningkat “dengan jelas” diseluruh wilayah negara tersebut dalam empat tahun terakhir sementara pandangan terhadap agama lain seperti Kristen, Yahudi, Sikh, Hindu dan Budha tidak banyak berubah.
Sekitar 82 persen warga Kanada menyetujui pelarangan niqab (cadar), menurut survey pada bulan Maret oleh forum riset untuk pemerintah, yang diterbitkan persis sebelum pemilu.
Tapi PM Trudeau telah berjanji akan mengakhiri politik pecah belah dan polarisasi untuk mempromosikan multikulturalisme dan keberagaman.
Pidato PM Kanada Justin Trudeau
Dalam pidato kemenangannya, Perdana Menteri terpilih Kanada dari partai liberal Justin Trudeau berkata:
Ada ribuan cerita luar biasa pada kampanye ini, tapi saya akan menceritakan satu momen pada anda semua.
Minggu lalu saat berkampanye di Ontario, ada seorang ibu beragama islam, ia menggunakan hijab. Ia menerobos kerumunan dan menggendong putri kecilnya pada saya. Ia lalu mencondongkan badannya dan mengatakan sesuatu yang tak akan saya lupakan. Ia berkata, ia memilih kami (Liberal) karena ia ingin memastikan bahwa putri kecilnya memiliki kesempatan untuk memilih sendiri jalan hidupnya dan pemerintah akan melindungi hak tersebut (hak mulim).
(Tepuk tangan membahana)
Kepadanya saya mengatakan ini: Anda dan sesama warga negara lainnya telah memilih pemerintahan baru, sebuah pemerintahan yang percaya akan keberagaman, percaya bahwa Kanada dibangun oleh orang-orang yang berasal dari seluruh penjuru dunia, sebuah pemerintahan yang percaya bahwa Kanada milik seluruh orang dari berbagai kebudayaan dengan berbagai bahasa.
(Tepuk tangan, hadirin meneriakan nama Trudeau)
Kami percaya, bahwa uniknya keberagaman di negara ini merupakan sebuah berkah (blessing), berkah yang ditanamkan oleh bergenerasi orang-orang Kanada, yang memandang rendah (menolak) praduga dan diskriminasi dalam segala bentuknya.
Kita tahu bahwa masyarakat kita yang inklusive tidak terjadi begitu saja dan akan sulit mempertahankannya tanpa berusaha.
Saya berharap bahwa warga Kanada mengetahuinya juga, bahwa bila mayoritas warga Kanada tidak percaya pada inklusivitas, maka saya akan berada disini dengan memberi pidato yang berbeda.
Percayalah pada sesama warga negaramu hai orang-orang Kanada. Mereka baik dan murah hati, berpikiran terbuka dan optimistis. Jauh didalam hati mereka, seorang Kanada adalah (akan tetap menjadi) seorang Kanada (dengan nilai-nilai kebaikannya).
(Big applause)