Saya benar-benar gagal paham dengan isi berita media online ini. Apa urgensi dan manfaatnya bagi negara Indonesia dan rakyatnya memposting kabar dan foto soal pelepasan burung dan kodok ini?
Ya, saya paham tiap orang mempunyai ritual sendiri-sendiri untuk melepaskan kepenatan dari kesibukannya sehari-hari.
Namun, membandingkan dengan awal masa jabatan SBY-JK tahun 2005 dan 2006 dengan capaian surplus (UNTUNG) neraca EXPOR IMPOR mencapai $27,9 Milyar dan $39,7 milyar atau setara Rp 385 Trilyun dan Rp.547 Trilyun. Melonjak dari surplus tahun 2004 yang hanya $25 Milyar.
Belum lagi kurs dollar awal kerja SBY-JK juga masih pada kisaran Rp 9.700 di tahun 2005 dan Rp. 9.200 di tahun 2006.
Mbok yao, daripada bikin berita kayak beginian. Tunjukan saja prestasi kerjanya. Nggak usah yang ribet-ribet, cukup dua indikator saja dahulu. Berapa surplus neraca EXPOR IMPOR dan berapa KURS DOLAR pengujung tahun 2015?
Kalau OK dan jos gandos, jangankan hanya sebar burung dan kodok. Bikin dangdutan di istana saja saya ok-ok saja. Nggak ada masalah...
Ya, tho?
*note: perkalian di atas menggunakan hitungan kurs dollar saat ini yg berada di kisaran Rp. 13.800,-
-Hazmi Srondol-