"Takut dan Pundi Pundi Uang"
Oleh: Ust. Komiruddin Imron, Lc
(Ketua DSW PKS Lampung)
Banyak cara untuk menghasilkan pundi pundi uang. Salah satunya dengan menakut nakuti dan membuat tegang.
Pemilik kendaraan ditakut takuti dengan kecelakaan baik tabrakan atau masuk jurang.
Perusahaan asuransipun datang menawarkan keamanan, jadilah ini peluang.
Rumah mewah ditakut takuti dengan kemalingan, maka agen CCTV pun segera melihat peluang lalu datang.
Kantor kantor bank dan perusahaan lainnya ditakut takuti dengan perampokan, maka penyalur jasa keamanan baik satpam atau preman mendapat tempat dan ruang.
Suami istri ditakut takuti dengan banyaknya anak, lalu petugas KB menawarkan solusi cukup dua anak saja, niscaya hidup tenang.
Seorang sales menakut nakuti pengguna gas dengan meledaknya tabung gas, lalu menawarkan regelator yang bermutu dan selang.
Politisi dan pejabat ditakut takuti masa lalu yang bermasalah, maka intelijen bermain kangkolikong dengan pihak berwenang.
Dulu para Nabi dan kaumnya ditakut takuti dengan diusir, dirajam atau asetnya disita, agar mereka rela mengikut dan pasrah ditindas dan ditendang.
Ketakutan kadang memaksa seseorang untuk bungkam dan tidak berani menentang.
Ketakutan kadang membuat seseorang bertindak melawan hati nurani dan pendapat kebanyakan orang.
Ketakutan kadang melupakan jasa dan pengabdian dan kadang lupa bahwa dia pernah berhutang.
Ketakutan akan menghambat kemajuan dan mewarikan kepesimisan dalam berjuang.
Dan para penakut selalu mencari alasan agar dirinya tidak dicap penakut dan pecundang.
(Natar, 25/7/2016)