Ilmu agama yang banyak kita dapat dan sampai ke telinga kita sampai sekarang itu ternyata diwarisi dari para "Bujangan". Sebut saja Imam Ibnu Jarir Al-Thobari yang terkenal dengan kitab tafsirnya.
Imam Nawawi Al-Dimasyq, beliau adalah Ulama pada jajaran tertinggi mazhab syafi'i. banyak Karya-karya beliau yang fenomenal, diantaranya Al-Majmu', Syarah shohih Muslim, Minhaj Al-'Abidin, Riyadhussholihin dan masih banyak lagi.
Ada lagi Imam Ibnu Taimiyah, siapa yang tidak kenal beliau? Beliau yang Ijtihadnya dalam berbagai masalah syariah banyak diikuti oleh hampir mayoritas Ulama se-jagad raya ini.
Ada lagi sheikh Al-Zamakhsari. pengarang Tafsir Al-Kasysyaf yang terkenal dengan kelihaiannya dalam berbahasa Arab tanpa merusak kaidah yang ada. Para Ahli bahasa Arab, tentu kenal dengan beliau yang karyanya dalam bidang ilmu Balaghoh, dan kaidah-kaidah Ilmu Bahasa Arab lainnya banyak menjadi rujukan, sampai sekarang ini.
Dan masih benyak lagi Ulama yang sampai akhir hayatnya belum pernha merasakan pelaminan bersama istri/suami. Tapi siapa yang meragukan kalau beliau-beliau sudah dipersiapkan oleh Allah swt dengan pasangan pengantin yang jauh lebih indah dibanding yang ada didunia ini berkat ilmu dan manfaat beliau-beliau yang dirasakan oleh umat.
Jadi kalau bermasalah dengan ilmu agama yang disampaikan oleh seorang "Bujang", harusnya kita juga merasa risih dengan ilmu syariah yang selama ini kita dapat, karena banyak juga diwarisi dari para Ulama Bujang.
Bukan masalah Bujang atau Tidak, tapi masalahnya "apakah ilmu yang disampaikan itu benar dan sesuai tuntunan agama yang tidak melenceng dari qur'an dan hadits?" (Galafath)
Imam Nawawi Al-Dimasyq, beliau adalah Ulama pada jajaran tertinggi mazhab syafi'i. banyak Karya-karya beliau yang fenomenal, diantaranya Al-Majmu', Syarah shohih Muslim, Minhaj Al-'Abidin, Riyadhussholihin dan masih banyak lagi.
Ada lagi Imam Ibnu Taimiyah, siapa yang tidak kenal beliau? Beliau yang Ijtihadnya dalam berbagai masalah syariah banyak diikuti oleh hampir mayoritas Ulama se-jagad raya ini.
Ada lagi sheikh Al-Zamakhsari. pengarang Tafsir Al-Kasysyaf yang terkenal dengan kelihaiannya dalam berbahasa Arab tanpa merusak kaidah yang ada. Para Ahli bahasa Arab, tentu kenal dengan beliau yang karyanya dalam bidang ilmu Balaghoh, dan kaidah-kaidah Ilmu Bahasa Arab lainnya banyak menjadi rujukan, sampai sekarang ini.
Dan masih benyak lagi Ulama yang sampai akhir hayatnya belum pernha merasakan pelaminan bersama istri/suami. Tapi siapa yang meragukan kalau beliau-beliau sudah dipersiapkan oleh Allah swt dengan pasangan pengantin yang jauh lebih indah dibanding yang ada didunia ini berkat ilmu dan manfaat beliau-beliau yang dirasakan oleh umat.
Jadi kalau bermasalah dengan ilmu agama yang disampaikan oleh seorang "Bujang", harusnya kita juga merasa risih dengan ilmu syariah yang selama ini kita dapat, karena banyak juga diwarisi dari para Ulama Bujang.
Bukan masalah Bujang atau Tidak, tapi masalahnya "apakah ilmu yang disampaikan itu benar dan sesuai tuntunan agama yang tidak melenceng dari qur'an dan hadits?" (Galafath)