Dr. Craig Considine adalah seorang kristiani Amerika keturunan Irlandia-Italia. Dia dosen sosiologi di Rice University Houston, Texas, Amerika.
Sebagai seorang sosiolog, ia berfokus pada hubungan Kristen-Muslim, studi lintas agama, identitas, ras dan etnis, serta penelitian komparatif dan etnografi.
Doktor lulusan Trinity College Dublin Irlandia ini dikenal pro-Muslim dan memiliki pandangan obyektif tentang Islam. Pandangan-pandangannya terkait Islam bisa dilihat dari isi twit-twitnya di akun pribadinya @CraigCons.
Pasca Teror Paris, dimana dampaknya meningkat kebencian terhadap muslim dan Islam, Dr. Craig Considine menyerukan para pembenci Islam untuk tak termakan pemberitaan media dan mengajak mereka mengenal Islam secara langsung bertemu orang-orang Islam.
People tweet to me, "Islam is of the devil." I send a tweet back, "Have you ever visited your local mosque?" Response is usually "no." SMH.
People tweet to me, "Islam is of the devil." I send a tweet back, "Have you ever visited your local mosque?" Response is usually "no." SMH.
— Dr. Craig Considine (@CraigCons) 23 November 2015
(Orang nge-tweet ke saya, "Islam adalah setan." Saya mengirim tweet kembali, "Apakah Anda pernah mengunjungi masjid setempat?" Response biasanya "tidak." SMH.) Cuit @CraigCons, Senin (23/11/2015).If you watch Fox News, you’ll think Muslims are nuts. Here's an idea. Turn your TV off. Go to your local mosque. Experience Islam 1st hand.
(Jika Anda menonton Fox News, Anda akan berpikir orang-orang Islam gila. Berikut ini (saya kasih) saran. Matikan TV Anda. Pergi ke masjid setempat. Alami mengenal Islam dari tangan pertama (dari orang Islam langsung bukan dari media).)
People tweet me, "You're crazy for speaking highly of Islam." Wrong. I speak highly of Islam & Muslims because I've done my homework. You?
Being "pro-Muslim" doesn't mean I'm a Democrat, but I will say this: being "pro-Muslim" means that I'm "pro-human." You?
(Menjadi "pro-Muslim bukan berarti saya seorang demokrat, tapi saya katakan begini: menjadi "pro-Muslim" itu berarti bahwa saya "pro-human." Kamu (bagaimana)?)