Oleh Ustadz Abrar Rifai
Malang, Indonesia (4/4/2016)
Bismillahil 'alimil khabir...!
Pagi ini secara khusus saya ingin menyapa Presiden Mohamad Sohibul Iman, berkenaan dengan berita pemecatan Bro Fahri Hamzah.
Selama ini sebenarnya banyak hal yang menjadi hak kader atau simpatisan loyal PKS untuk tahu dan mendapat penjelasan, namun tak pernah kami dapatkan. Baik melalui jalur struktur, liqa`at mau pun usar.
Atau mungkin akhirnya mendapatan ta'limat, tapi itu jauh setelah kejadian itu menjadi konsumsi publik dan media. Dalam kerangka kebersamaan dalam suatu keluarga besar, sungguh ini bukan suatu kepatutan yang layak dipertahankan.
Apapun itu yang terjadi dalam keluarga, yang bersifat 'aib dan qadhiyah, harusnya cukup sesama keluarga saja yang tahu. Sedangkan yang bersifat kegembiraan dan busyra, semestinya keluarga dulu yang diberitahu sebelum orang lain.
Maka, pagi ini setelah doa Rabithah saya senandungkan dan saya ulang sampai tiga kali, serius saya mengetuk itikad Ustadz Iman untuk bicara dan menjelaskan. Karena ini sudah menjadi konsumsi liar dan tidak produktif untuk menjaga soliditas kader dan simpatisan.
Pak Iman, al 'alam alyaum fi jaibi kullin minal ikhwah. Kalau mereka tidak mendapatkan penjelasan dari Antum atau jalur yang semestinya, mereka tetap akan mendapatkan informasi dari sumber lain. Nah, informasi yang didapat dari sumber lain ini sangat berpotensi bias dan teruduksi, yang nanti bisa berujung pada kristalisasi kesalahpaman.
Mr. Presiden, dua hal yang tidak boleh Anda abaikan, bahwa surat pemecatan Fahri Hamzah sudah Anda tandatangani dan sudah Anda perintahkan Sekretariat untuk mengantarkannya kepada yang bersangkutan. Memang Fahri dimana, dan petugas sekretariat yang Anda utus berangkat dari mana? Kemudian sebagaimana yang telah Anda nyatakan, bahwa yang berhak menyampaikan isi surat itu ke publik adalah Anda selaku Presiden Partai. Namun, surat itu kini sudah sampai ke tangan semua media dan sedang menjadi perbincangan dan gosip yang tidak lucu.
Terlalu lugu kita, kalau surat itu bisa bocor tanpa melibatkan struktur strategis di Partai. Maka, saya ingin tegaskan di sini bahwa pelakunya, siapapun dia adalah pengkhianat! Kalau memang Fahri dipecat karena sekian kesalahan yang entah, maka orang yang telah membocorkan surat ini kesalahannya jauh lebih besar!
*dari Fb ustadz Abrar Rifai
(Baca: Penjelasan PKS Soal Beredarnya Surat Pemberhentian Fahri Hamzah)