Muktamar Partai Bulan Bintang (PBB) yang ke-IV di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, 24-26 April 2015 memberikan pesan khusus kepada semua partai politik nasional. Meski PBB di parlemen (DPR/DPRD) tak ada satupun kader yang menjadi dewan, kedepan PBB tak bisa dianggap remeh oleh partai politik lainya. Pasalnya dalam kepengurusan baru PBB akan dipenuhi oleh para pengusaha-pengusaha muda baik di DPP, DPW, DPC dan ranting. Dengan demikian PBB merupakan satu-satunya partai politik Islam yang berisikan para pengusaha muda. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PBB MS Kaban saat berpidato kepada para muktamirin di acara Muktamar PBB.
MS Kaban menegaskan bahwa Gerakan Beli Indonesia melalui Presidennya Heppy Trenggono telah menyatakan diri bahwa para kader-kadernya yang tergabung dalam Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) di berbagai daerah Indonesia siap untuk bergabung dan membesarkan PBB.
“Bahkan 500 ribu pengusaha IIBF siap untuk memimpin PBB di berbagai daerah ini merupakan energi baru terhadap masa depan PBB,” kata MS Kaban.
Bergabungnya IIBF dalam PBB merupakan era baru bagi partai Islam yang aktif dalam melakukan perubahan ekonomi, sosial dan politik sejak reformasi. Hadirnya IIBF yang selama ini dipimpin oleh Heppy Trenggono mempertegas bahwa partai Islam harus memiliki militansi sebagai partai kader yang berideologi Islam, membangun kewirausahaan sebagai implementasi ekonomi kerakyatan dan menjadikan partai Islam berdikari dan mandiri.
“Saya menyakini bergabungnya 500 ribu pengusaha dari Gerakan Beli Indonesia akan membawa PBB menjadi partai yang siap untuk menang dalam pemilihan umum 2019,” ujar Kaban.
Sementara Heppy Trenggono, dalam komentarnya mengatakan bahwa platform partai yang dimiliki oleh PBB sama dengan platform IIBF dalam Gerakan Beli Indonesia. Dengan platform yang sama tak ada salahnya bergabung dan saat ini saja sudah ada kader-kader IIBF yang menjadi pengurus DPW dan DPC PBB di berbagai daerah yang akan mentransformasikan energi positif untuk memajukan bangsa dan agama.
Alasan IIBF bergabung di PBB, kata Heppy, bahwa memperjuangkan pembangunan karakter tak bisa hanya dengan Gerakan Beli Indonesia saja tapi juga siyasah atau jalur politik itu sangat efektif dalam memperjuangkannya. Dalam pembangunan karakter menurut dia, terdiri dari tiga hal; jati diri, keyakinan, dan nilai yang dibela. Seberapa sadar orang tentang jati dirinya itu membentuk karakter. “Jadi, bangsa indonesia hari ini tidak sadar tentang jati dirinya. Makanya kita tidak pernah berpikir ketika belanja, ini produk asing atau produk Indonesia?” kata Heppy.
Selama ini, diri kita juga tidak punya keyakinan bahwa ekonomi Indonesia ditentukan oleh produk Indonesia sendiri, bukan produk asing. Nilai juga begitu, dulu Indonesia merdeka karena ada nilai yang dibela; merdeka. Hari ini apa yang dibela? Tidak ada. Kenapa di Indonesia semua tambang energi itu tidak ada yang milik Indonesia? Karena tidak jelas apa yang dibela. Terkait itulah Heppy Trenggono dengan IIBF-nya akan bersama-sama PBB akan memperjuangkan dan membangkitkan karakter bangsa. Demikian dilansir Harian Terbit.