Menjelang peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei yang akan datang, wakil bupati Karanganyar yang merupakan kader PKS, Rohadi Widodo, dan jajaran pengurus Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Karanganyar mengadakan acara nonton bareng film "Guru Bangsa Tjokroaminoto" bersama para guru di salah satu bioskop di Kota Surakarta, Kamis (25/4).
Acara nonton bareng dalam rangka Milad (ulang tahun) ke 17 PKS sekaligus menyambut Hari Pendidikan dengan tema "Bakti PKS Untukmu Guru" itu diikuti sekitar 100 guru pendidikan dasar dan menengah dari wilayah Karanganyar.
Tampak hadir membersamai Bupati Karanganyar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV, Hadi Santoso dan beberapa anggota dewan PKS Dari DPRD Kabupaten Karanganyar.
Setelah selesai acara nonton bareng ini, Rohadi Widodo menyampaikan kesan positif terhadap film yang diangkat dari sejarah perjuangan ini karena mempunyai nilai tersendiri bagi guru khususnya dan masyarakat pada umumnya.
"Guru adalah pendidik yang bisa mengenalkan tokoh bangsa kepada para pemuda - pemudi anak didiknya. Film Tjokroaminoto ini mempunyai nilai lebih dalam memberikan keteladanan sehingga bisa ditanamkan bagi generasi muda agar mempunyai semangat nasionalisme" ujar Rohadi.
Di tempat yang sama Hadi menyampaikan kesan-kesannya setelah tiga jam melihat film tersebut bahwa, “Filmnya sebagai gambaran hakekat perjuangan dan pengorbanan, perjalanan dalam mencapai sebuah cita-cita, sangat cocok bagi para pendidik dan pengajar untuk memberikan nilai nilai dasar pada anak didiknya”.
Hadi juga menambahkan pesan yang disampaikan film tersebut bahwa, “Film tersebut adalah bagian dari upaya kita untuk memberikan pemahaman yang integral tentang hakikat perjuangan mudah-mudahan bisa ditransformasi kepada seluruh peserta didik di sekolah masing-masing, bahwa oleh para pendidik untuk ditularkan.” Menurutnya, pelajaran yang dapat diambil dari Seorang Tjokroaminoto adalah seluruh perjalanan hidup kita ini merupakan transformasi atau hijrah, sehingga harus mencapai batas setiap cita-cita yang lebih baik.”