Aktivis lingkungan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Chanee Kalaweit, membuat video singkat berisi pesan protesnya kepada Presiden Joko Widodo. Pria keturunan Prancis ini geram dengan pembakaran hutan di wilayah itu.
Video itu diawali dengan aksi Chanee berjalan hilir mudik di tengah asap. Suara nafas Chanee terdengar berat karena wajahnya tertutup di balik masker.
Chanee mengatakan pembakaran hutan dan lahan di Indonesia mendapat sorotan dari berbagai masyarakat. Kabut asap akibat pembakaran tersebut telah menimbulkan banyak kerugian hingga menelan banyak korban.
Video itu diunggah ke Youtube dengan judul VIDEO: Pesan saya kepada Yth Presiden RI. Chanee mengungkapkan kemarahannya akibat pembakaran hutan dan lahan. Menurutnya, industri kelapa sawit menjadi salah satu penyebab pembakaran tersebut.
Bahkan, pembuatan kanal-kanal di lahan gambut yang diklaim bisa mencegah terjadinya kebakaran, justru menjadi penyebab keringnya lahan gambut sehingga menjadikannya sangat rentan terhadap kebakaran.
Sebagai aktivis lingkungan, Chanee memberitahu Presiden Joko Widodo bahwa kesehatan masyarakat perlahan dicuri hanya untuk sebuah industri.
Berikut isi video pesan Chanee kepada Presiden Jokowi:
“Nama saya Chanee, saya berasal dari Eropa, tapi sudah tinggal 17 tahun di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Saya sangat bangga menjadi Warga Negara Indonesia 3 tahun lalu, karena saya sungguh-sungguh mencintai Indonesia.
Tetapi Bapak Presiden, izinkan saya untuk hari ini menyampaikan kemarahan saya. Saya marah tidak hanya karena anak saya kena ISPA, seperti ratusan anak lain. Saya marah tidak hanya karena ribuan orang sesak nafas dan menangis sambil berdoa dapat melihat matahari lagi.
Saya marah tidak hanya karena alam dan hutan Kalimantan dihancurkan.
Bapak Presiden, saya marah karena semua penderitaan ini dibuat demi industri minyak kelapa sawit. Keputusan pemerintah sebelummnya, dan keputusan pemerintah sekarang, dengan sangat jahat menimbulkan masalah ini setiap tahun dan diperparah tahun ini dengan El Nino.
Di dalam Kota Madya Palangkaraya saja, dari awal bulan Juni tahun ini, saya sudah ilustrasikan dari udara, puluhan kebakaran lahan demi ekspansi perkebunan kelapa sawit. Pada saat itu, pada saat asap belum menjadi berita, semua titik api dapat dipadamkan. Tetapi itu tidak terjadi. Helikopter pemadam datang dua bulan kemudian. Petugas-petugas di lapangan, sekuat-kuatnya mereka, tidak bisa berbuat banyak saat api sudah menjadi besar di lahan gambut.
Pemilik lahan yang dibakar tidak akan kena sanksi. Bapak Presiden, bukan saya yang akan memberitahukan Bapak kalau korupsi, kolusi, intimidasi, masih merajalela di sini dan di daerah lain, demi ekspansi industri perkebunan kelapa sawit.
Saat Bapak Presiden membuat keputusan untuk membuat kanal-kanal baru di Kalimantan Tengah, Bapak membuat situasi menjadi lebih parah. Kanal-kanal yang dibikin atas perintah Bapak akan mengeringkan hutan dan akan memastikan lahan akan semakin gampang untuk dibakar.
Bapak Presiden, saya marah, tetapi tidak hanya sebagai aktivis lingkungan. Saya marah sebagai ayah, suami, dan seseorang yang sungguh mencintai negeri ini.
Pelan-pelan kesehatan kami dicuri oleh oknum yang menimbulkan situasi ini. Apakah ini yang Bapak inginkan demi industri kelapa sawit?”
Chanee kemudian menutup videonya dengan mencantumkan alamat emailnya dikalaweit@hotmail.com dan websitenya di http://kalaweit.org.
Sumber: bisnis.com