Di Aceh, Ridwan Kamil Didoakan Jadi Presiden


BANDA ACEH - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kerap dikaitkan sebagai bakal calon kuat Gubernur DKI Jakarta. Namun Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal justeru mendoakan Kang Emil menjadi Presiden RI.

Hal itu dikatakan Illiza saat menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Pembangunan Berkelanjutan Paska 11 Tahun Tsunami di Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Sabtu (26/12/2015).

Selain Illiza, pembicara dalam seminar ini adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal. Mereka ikut menggenakan keupiah meuketop (mahkota pakaian adat pria Aceh).

Wali Kota Banda Aceh mengatakan RK bukan sosok asing bagi Aceh, karena dia merupakan orang yang merancang Museum Tsunami Aceh. Karya Kang Emil kini jadi salah satu bangunan termegah dan termasuk situs paling banyak dikunjungi wisatawan saat bertandang ke Banda Aceh.

“Mudah-mudahan beliau jadi presiden,” tukas Illiza yang disambut tepuk tangan dan tawa ratusan peserta seminar dari berbagai kalangan.

Menurutnya, Kang Emil banyak membawa perubahan pembangunan bagi Kota Bandung. Dengan menjadi presiden, kata dia, maka Kang Emil bisa membangun daerah seluruh Indonesia.

Illiza mengaku ikut terinspirasi dengan sosok RK dan Bima Arya dalam membangun Banda Aceh, khususnya saat mempromosikan Ibu Kota Provinsi Aceh ini sebagai kota destinasi Islami dunia atau world Islamic tourism.

Dalam presentasinya Illiza menyatakan, pascatsunami Banda Aceh terus berbenah dan kini serius berbenah untuk menjadi kota destinasi Islami dunia. Konsep ini sekarang ditawarkan kepada penikmat wisata dunia.

Menurutnya, setelah tsunami, Banda Aceh menjadi perhatian dunia. Illiza mengaku sering diundang keberbagai negara untuk berbicara tentang keberhasilan Banda Aceh bangkit dan menata diri kembali setelah dilanda tsunami yang menghancurkan sebagian besar wilayah kota ini.

Dia memaparkan ada tiga strategis pembangunan kota berkelanjutan yakni menjadikan kota tangguh terhadap bencana, kota cerdas (smart city) dan kota hijau (green city).

Sumber: okezone





Subscribe to receive free email updates: