Kisah Cinta Buya Hamka


Oleh Cahyadi Takariawan

Ada banyak kisah cinta yang menginspirasi kita semua. Salah satunya kisah seorang ulama besar di Indonesia, Buya Hamka.

Putra beliau, Irfan Hamka, menuturkan kondisi Buya sepeninggal istrinya:

"Setelah aku perhatikan bagaimana Ayah mengatasi duka lara sepeninggal Ummi, baru aku mulai bisa menyimak. Bila sedang sendiri, Ayah selalu kudengar bersenandung dengan suara yang hampir tidak terdengar...."

"...Menyenandungkan ‘kaba’. Jika tidak Ayah menghabiskan 5 – 6 jam hanya untuk membaca Al Qur-an”.

Demikian kuat Ayah membaca Al Quran, suatu kali pernah aku tanyakan:

“Ayah, kuat sekali Ayah membaca Al Qur-an?” tanyaku kepada ayah.

“Kau tahu, Irfan. Ayah dan Ummi telah berpuluh-puluh tahun lamanya hidup bersama. Tidak mudah bagi Ayah melupakan kebaikan Ummi...."

"... Itulah sebabnya bila datang ingatan Ayah terhadap Ummi, Ayah mengenangnya dengan bersenandung. Namun, bila ingatan Ayah kepada Ummi itu muncul begitu kuat, Ayah lalu segera mengambil air wudhu...."

"... Ayah shalat Taubat dua rakaat. Kemudian Ayah mengaji. Ayah berupaya mengalihkannya dan memusatkan pikiran dan kecintaan Ayah semata-mata kepada Allah,” jawab Ayah.

“Mengapa Ayah sampai harus melakukan shalat Taubat?” tanyaku lagi.

“Ayah takut, kecintaan Ayah kepada Ummi melebihi kecintaan Ayah kepada Allah. Itulah mengapa Ayah shalat Taubat terlebih dahulu,” jawab Ayah.


Foto: Buya Hamka dan istrinya (Siti Raham binti Endah Sutan)




Subscribe to receive free email updates: