Masuknya praktisi hukum Yusril Ihza Mahendra ke bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta berpeluang menjadi kuda hitam. Pasalnya, baru dua minggu menyatakan diri siap maju jadi cagub DKI Jakarta, elektabilitas Yusril mencapai 78 persen.
Hal ini disampaikan Populi Center dalam diskusi 'Wajah Baru Idaman Warga Jakarta di Pilgub DKI 2017'. Peneliti Senior Populi Center Nona Evita mengatakan, Yusril berpotensi mendulang banyak dukungan di Pilkada DKI 2017.
"Yusril sudah dikenal masyarakat. Nama Yusril menunjukkan angka elektabilitas yang menjanjikan kenaikan," kata Nona di Hotel kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin, lansir Metrotvnews.
Nona mengungkapkan, elektabilitas Yusril melejit dibanding nama-nama yang sudah dulu masuk dalam bursa bakal calon Pilgub DKI Jakarta. Yusril mampu mengalahkan Ridwan Kamil (75,2%), Sandiaga Uno (23,8%), Djarot S. Hidayat (57,5%), Nachrowi Ramli (52%), dan Abraham `Lulung` Lunggana (67,8%).
Menanggapi hasil survei tersebut, Yusril optimistis untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta, meski elektabilitasnya masih di bawah Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.
"Ya wajarlah, saya baru dua minggu menyatakan diri. Tapi dari hasil survei itu, sangat banyak harapan," kata Yusril.
Menurut Yusril, semula ia tidak menanggapi serius wacana bertarung melawan Ahok. Namun, niat itu muncul setelah survei Cyrus Network menyebut Yusril adalah salah satu nama yang bisa menantang Ahok.