JOGJA - Sesepuh warga Papua di Jogja, H Jansen, menyatakan rasa terima kasih atas kinerja Polda DIY yang berhasil meredam aksi mahasiswa Papua yang sempat memanas.
Jansen yang juga hadir bersama staf Kementerian Polhukam Melky Boy Ellah, Deu Ofide dan Mathius Murio, mengatakan, Jogja adalah kota yang damai dan selalu menyimpan kenangan yang baik bagi warga Papua yang menuntut ilmu di Kota Pelajar tersebut. Oleh sebab itu, Jansen mengaku tak mempercayai berita yang ditulis dan menjadi viral di media sosial.
“Tidak seperti kabar sesat yang selama ini di tebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” katanya saat beramah-tamah dengan Kapolda.
Jansen pun mengakui Jogja dan Papua memiliki historis sejarah yang tak terpisahkan. Hal ini berawal dari kebersediaan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyambut pemuda Papua untuk berkuliah di Jogja.
Beberapa alumnus Jogja asal Papua juga turut menyesalkan peristiwa yang berlangsung pekan kemarin. Pdt Andrea dan Pdt Dr Karel Philemon Erari yang telah menjadi pendeta di Papua menyatakan malu atas ulah adik-adik mereka.
"Saya salut kepada kepolisian Yogyakarta yang cukup sabar dalam membina adik-adik kami. Mohon maaf apabila telah menyita waktu dan perhatian masyarakat Jogja. Kami sekaligus sebagai alumni yang pernah menimba ilmu di Jogja merasa sedih dan malu dengan kejadian ini,” ujar Karel.
Karel pun mengharapkan perdamaian yang kini telah kembali dapat menumbuhkan kembali hubungan yang harmonis seperti sedia kala. “Namun, marilah kita jalin kedekatan ini menjadi semakin harmonis, berbenah, dan adik-adik dapat kembali berbaur kepada masyarakat Jogja dalam hal saling mengupayakan kebaikan,” paparnya.
Kapolda DIY Brigjen Polisi Prasta Wahyu Widayat menyatakan pihaknya hanya menjalankan prosedur saat pengamanan Asrama Mahasiswa Papua “Kemasan” di Jalan Kusumanegara 14-16 Juli kemarin.
“Saya hanya menjalankan apa yang sudah sesuai dengan prosedur. Tujuan kami melakukan pembatasan kemarin dalam rangka pengamanan, tidak lain dan tidak bukan untuk menghindari terjadinya bentrokan yang bisa memunculkan korban,” ujarnya saat menerima kunjungan rombongan alumni mahasiswa dan sesepuh Papua di ruang kerjanya, Kamis (21/7).
Kepada sejumlah media Prasta menegaskan, pemberitaan negatif di media sosial yang selama ini beredar adalah tidak benar. Kapolda pun meminta agar jangan ada politisasi dengan memutarbalikkan fakta sehingga terkesan Jogja dalam kondisi tak kondusif.
“Sudah bagian dari tugas kami selaku pihak kepolisian mengamankan wilayah Jogja. Kami bekerja profesional tanpa tebang pilih. Tolong ini jangan dipolitisir, dan stop isu-isu yang tidak benar, jangan perkeruh suasana dengan meyebarkan berita-berita yang tidak benar," tegas Kapolda.
Sumber: RRI