[portalpiyungan.com] Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei bahwa elektabilitas Presiden Joko Widodo saat ini sekitar 32,4%.
"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi mendapat dukungan terbanyak (32,4%), selanjutnya Prabowo Subianto (9,4%). Nama-nama lain di bawah 3 persen," ucap Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas dalam paparan survei di Kantor SMRC, Jl. Cisadane, Jakarta Pusat, Minggu (24/7/2016).
Survei digelar pada 22-28 Juni 2016 di 34 provinsi dengan teknik wawancara tatap muka terhadap responden sebanyak 1.027 warga yang punya hak pilih. Margin of error rata-rata 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Jadi, Jokowi hebat?
Justru hasil survei ini membuktikan Jokowi yang sudah jungkir balik hampir dua tahun jadi presiden yang dulu terpilih dengan dukungan 53,15% tapi sekarang tersisa 32,4%.
Padahal tiap hari diberitakan media, masih tebar pesona dengan selfie, bagi-bagi sembako, kumpulin relawan, undang buzzer ke istana. Tapi malah merosot dari 53,15% menjadi 32,4%.
"SMRC mati-matian memilih kalimat yang paling menguntungkan Jokowi menyangkut hasil surveynya," ujar aktivis sosial media Canny Watae, di laman fb-nya, Senin (25/7).
Jokowi itu sedang menjabat, dan telah hampir 2 tahun ke sana ke mari membawa namanya sebagai "presiden". Hasilnya? Elektabilitas tinggal 32%. Bandingkan dengan angka hasil pilpres 2 tahun lalu: ia berada pada angka 53%. Ini berarti kemorosotan lebih dari 20% (!). Itu penurunan yang sangat besar.
Prabowo? Menurut survey ini 9%. Lha, enggak ngapa-ngapain aja Prabowo ada di 9%. Gimana kalo dia ngapa-ngapain? He he he...
"Angka 32% untuk tokoh yang SEDANG MENJABAT itu maknanya buruk sekali...," pungkasnya.