Hari Senin (15/6/2015) kemarin Amir Qatar bertemu dengan Amir UEA di Abu Dhabi. Kunjungan ini boleh dibilang sangat mengejutkan mengingat keduanya saling "bermusuhan" dalam dukungan terhadap rezim kudeta Mesir saat ini. Amir Qatar dikenal sebagai pendukung Mursi, sedangkan Amir UEA dikenal sebagai pendukung dan menjadi pemodal rezim kudeta As Sisi.
Mengapa pertemuan ini terjadi? Tampaknya Amir UEA sudah mulai menyadari kegagalan rezim As Sisi untuk mencapai stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. UEA sudah mulai meninggalkan suntikan modal untuk rezim As Sisi. Perkembangan ini telah mempersempit perselisihan antara Qatar dan UEA. Demikian situs fj-p.com (situs freedom and justice party) melaporkan.
Penghentian bantuan UEA kepada rezim As Sisi akan membuat pemerintahan As Sisi semakin limbung. Setelah sebelumnya Raja Salman dari Arab Saudi telah mengevaluasi kebijakan raja Arab sebelumnya yang pro As Sisi.
Bisa dikatakan rezim As Sisi menguat karena banyaknya bantuan yang datang kepadanya, baik dari Arab Saudi, UEA, Kuwait, Amerika, hingga Israel. Maka bisa dipastikan juga pemerintahan itu hanya tinggal menunggu waktu tak begitu lama untuk berakhir. (Chandra HafizunAlim)