Hal itu diungkapkan Walikota Payakumbuh Riza Falepi di rumah dinas walikota, Jalan Rky. Rasuna Said, Payakumbuh, Jumat, (20/11), seperti dilansir Warta Payakumbuh.
Menurut Riza, Piala Adipura kali ini sangat spesial, karena berbeda dengan 2013. Penilaian kali ini lebih ketat dari sebelumnya. Penilaiannya dilakukan beberapa kali, mulai dengan mendatangkan tim tingkat regional, kemudian tingkat pusat dan tim khusus Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tak hanya itu, Riza juga diminta untuk melakukan presentasi mengenai program lingkungan hidup di depan tim penilai di Jakarta.
“Saya harus membuat presentasi dan mempresentasikannya sendiri di hadapan para juri, seperti Sarwono Kusumaatmaja dan tokoh lingkungan hidup lainnya di Jakarta. Terasa sekali perjuangannya. Saya pikir Adipura ini satu-satunya di Sumbar saja. Tetapi, ternyata satu-satunya di Sumatera,” terang Riza.
Riza mengatakan, sesuai undangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Piala Adipura itu akan diserahkan Presiden RI Joko Widodo dalam acara di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (23/11) malam.
Riza mengakui, Piala Adipura itu bukanlah prestasi Pemko. Tetapi, merupakan prestasi seluruh warga kota Payakumbuh, yang punya komitmen dan kepedulian sangat tinggi dalam pemeliharaan lingkungan hidup, kebersihan dan kesehatan. Budaya hidup bersih dan sehat diseluruh elemen masyarakat, sudah berjalan seperti diharapkan.
“Piala Adipura itu juga milik seluruh warga kota,” ujar walikota dari PKS yang pernah menjabat sebagai Anggota DPD RI Dapil Sumatera Barat ini.
Rencananya, Piala Adipura itu akan diterima Plt. Gubernur Sumatera Barat dari Walikota Payakumbuh, dalam acara di Gedung VVIP Bandara Internasional Minangkabau, Selasa (24/11), pada pukul 08.00 WIB. Puluhan pasukan kuning bersama tokoh masyarakat Payakumbuh, akan ikut hadir menyambut kedatangan Piala Adipura di BIM. Untuk selanjutnya, piala itu akan diboyong ke Payakumbuh, dan bawa keliling kota.
Sumber: wartapayakumbuh.com