Boleh Jadi Setan Asal Gak Korupsi
Apa yang kalian sebut dengan korupsi? Sudah, ndak usah nyontek dan ngelirik ke undang-undang. Cukup ikut grudag-grudug lalu ikut-ikutan teriak korupsi. Dengan begitu, kalian sudah cukup terlihat pintar. Kalau soalnya cuma untuk bergaya di media sosial, sudah cukup koq.
Tapi coba jawab pertanyaan saya, mana yang lebih jahat antara korupsi dan setan?
Sudah jangan ragu! Kita tak perlu ragu, jawabnya adalah; korupsi.
Korupsi lebih jelek dari setan. Maka, boleh jadi setan, asal tidak korupsi.
Jadi setan aja boleh, apa lagi cuma jadi yang lain. Boleh ngomong semaunya asal tidak korupsi, boleh jorok, boleh cengeng, boleh ga becus, atau boleh apa aja, semaunya, asal tidak korupsi.
Karena korupsi yang kita maksud adalah apa yang ditulis-tulis di sembarang banyak tempat itu. Karena korupsi atau tidak korupsi yang kita maksud adalah apa yang dimaksud oleh media. Karena kita cuma mau tampak gagah dengan cara ikut-ikutan. Karena kita cuma ingin kesalahan orang terekspose dengan baik, tapi sama sekali tak mau dikoreksi.
Jakarta, 2 April 2016
Oleh: Eko Novianto