Berbagai kegaduhan muncul. Misalnya, kabar yang menyebut relawan Joko Widodo di Pilkada Jakarta 2012 dan Pilpres 2014 tidak kompak mendukung petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) Ahok.
Sabtu kemarin, 25 Juni 2016 Ketua Umum Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Mohammad Yamin mengklarifikasi pernyataan Koordinator Jokowi-Ahok Social Media Valunteers (Jasmev), Kartika Djoemadi yang mengatakan dalam pertemuan antara para koordinator Relawan dengan Presiden Jokowi, Jumat, 24 Juni 2016 Jokowi secara eksplisit memberi dukungan kepada Ahok.
Joko Widodo, menurut Yamin, tidak memberikan pernyataan mendukung Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok dalam Pilkada di DKI Jakarta tahun 2017, saat bertemu dan berdialog dengan enam relawan di Istana Negara.
“Presiden kan bicara panjang lebar tentang angkutan Lebaran. Relawan di semua daerah diminta memantau dan memberi masukan melalui nomor khusus,” tambah Mohammad Yamin, salah satu dari enam relawan yang bertemu dan berdialog dengan Jokowi.
Yamin merasa perlu memberikan klarifikasi karena Koordinator Jasmev, Kartika Djoemadi, mengatakan, dalam pertemuan antara para koordinator Relawan dengan Presiden, Jokowi secara eksplisit memberi dukungan kepada Ahok.
Yamin hadir bersama Sihol Manullang (Barisan Relawan Jokowi Presiden), Reinhart Parapat (Kebangkitan Indonesia Baru), Immanuel Ebenezer (Jokowi Mania), Obby dan Junaidi (Relawan Penggerak Jakarta Baru).
“Mau secara eksplisit atau mau implisit, enggak mungkinlah Jokowi menyebut dukungan. Beliau kan presiden, negarawan, jadi bukan saatnya lagi dukung mendukung. Tugas kita semua menjaga presiden sebagai negarawan,” katanya.
Menurut Yamin, Kartika mungkin saja bertemu Presiden Jokowi pada hari Jumat 24 Juni 2016. Tetapi bukan dalam rombongan yang enam orang. Jadi kami heran juga seakan-akan dalam pertemuan dengan 6 Relawan, Jokowi menyebut dukungan kepada Ahok.
Setelah bicara tentang pemantauan angkutan Lebaran, Relawan bicara tentang penegakan hukum agar investor asing jangan menjadi takut. Juga bertanya soal Pilkada DKI Jakarta. Mengenai Jakarta, Jokowi menjawab ringkas, “Jangan gaduh saja,” tambah Sihol manulang ketua umum Bara JP.
Setelah dikonfirmasi kembali hari ini, Ahad, 28 Juni 2016, Koordinator Jasmev Kartika Djoemadi membantah pernah mengatakan hal tersebut dan mencatut nama Jokowi.
Kartika justru mengatakan bahwa dirinya sangat yakin jika Presiden Jokowi akan netral pada Pilkada Jakarta mendatang.
"Presiden Jokowi mana mungkin memberi instruksi secara eksplisit agar relawannya mendukung salah satu kandidat," ungkapnya.
Kartika juga yakin Kepala Negara akan memberi kebebebasan kepada relawannya untuk mendukung dan memilih siapa.
"Saya percaya bahwa Presiden Jokowi juga memberikan kebebasan atas pilihan dukungan pada masing-masing komunitas relawan," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, ramai dikabarkan, Boss Jokowi Ahok Social Media Volunteer (JASMEV) Kartika Djoemadi mengatakan bahwa Jokowi mendukung Ahok sebagai CaGub DKI dalam PilGub 2017.
Menurut Kartika Jokowi tidak mengatakan secara eksplisit mengenai hal ini,
“Pak Jokowi enggak mungkin memberikan instruksi secara eksplisit. Tapi dari perbincangan kami, secara implisit terlihat bahwa pilihan kami sudah benar mendukung Ahok jadi gubernur,” kata Kartika di Setia Budi Building, Jakarta Selatan, Jumat pagi 24 Juni 2016.
Dukungan yang diberikan pihaknya merupakan bentuk komitmen yang selama ini sudah diemban Jasmev. Semula dia merasa tugas sebagai relawan akan berakhir setelah pemilihan gubernur DKI 2012 dan Pilpres 2014 usai.
“Ternyata 2017 pak Ahok maju lagi, jadi ini konsistensi kami,” terang Kartika, Jumat 24 Juni 2016 lalu.