[Hikmah Jumat]:
Nabi pun "Berperang" VS Aisyah
Ustadz Abduh Zulfidar Akaha
Suatu hari Abu Bakar datang berkunjung ke rumah Nabi saw, ingin menemui beliau. Sesampainya di rumah Nabi, Abu Bakar mendengar Aisyah (anaknya Abu Bakar, yang jadi istri Nabi) sedang berbicara kepada Nabi (suaminya) dengan suara yang keras. Abu Bakar pun minta izin masuk. Nabi mempersilakan.
Abu Bakar pun masuk dan memegang badan Aisyah. Sambil mengangkat tangan hendak menampar, Abu Bakar berkata, "Hai anak perempuan Ummu Ruman, berani-beraninya kau keraskan suaramu di depan Rasulullah saw?!" Abu Bakar marah kepada Aisyah.
Nabi menengahi antara Abu Bakar dan Aisyah. Memisahkan keduanya.
Abu Bakar pulang dalam keadaan marah kepada anaknya, Aisyah.
Setelah Abu Bakar pulang, Nabi saw berkata kepada Aisyah, "Bagaimana, bukankah aku telah menyelamatkanmu dari kemarahan ayahmu?" nabi menenangkan Aisyah dan ingin membuatnya senang.
Selang beberapa hari kemudian, Abu Bakar kembali datang berkunjung ke rumah Nabi saw. Sampai di rumah Nabi, Abu Bakar mendengar Nabi sedang bercanda dan tertawa bersama Aisyah. Abu Bakar minta izin masuk dan dipersilakan.
Abu Bakar berkata kepada Nabi saw, "Wahai Rasulullah, ikut sertakanlah aku dalam perdamaian kalian, sebagaimana kalian mengikutsertakan aku dalam “peperangan” kalian."
[HR. Ahmad (17668) dan Abu Dawud (4347) dari an-Nu’man bin Basyir]
Dishahihkan al-Albani (ash-Shahihah/2901) dan al-Arnauth.
IBROH:
- Yang namanya bertengkar dan perselisihan antara suami istri, itu biasa. Nabi dan para istrinya pun mengalaminya.
- Istri bersuara keras ketika marah juga biasa. Dan hendaknya para suami mencontoh nabi saw dalam hal ini. Tidak perlu ikut-ikutan marah dan berteriak. Just ceep calm ajah.. (ada juga yang bilang, cukup didengerin, dipeluk, n ajak ke mall) *grin emoticon
- Dalam kondisi “damai”, Nabi saw suka bercanda dan tertawa bersama istri-istrinya.
- Abu Bakar pun bercanda dengan istilah "perdamaian" dan "peperangan"nya..
Wallahu a’lam..