Turki Ingin Bertempur 'Head to Head' Lawan Teroris ISIS


[portalpiyungan.com] Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan, Senin (19/9), kelompok teroris ISIS tidak dapat dikalahkan tanpa operasi darat.

"Ini (operasi darat) adalah apa yang kita minta di setiap pertemuan. Tanpa operasi darat, Anda tidak akan bisa mengalahkan organisasi teroris berdarah ini," kata Cavusoglu saat diwawancara oleh CNN.

Seperti yang dilansir kantor berita Turki Anadolu Agency, baru-baru ini Turki telah mengirimkan pasukan khusus untuk membantu Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dalam operasi darat.

Turki berharap mitra koalisinya turut mengirim pasukan darat untuk membantu Turki merebut Kota Raqqa yang merupakan markas ISIS. Pekan lalu, pasukan khusus Amerika datang ke Turki untuk menemani pasukan Turki melatih pejuang FSA selama mereka bergerak menuju Al-Bab.

"Ada 65 negara dalam koalisi untuk melawan Daesh (ISIS), dan ada sekitar 30 ribu milisi Daesh. Mengapa hanya Turki (yang mengirim tentara)?" katanya.

Cavusoglu menyayangkan negara-negara tersebut tidak turut berkontribusi mengirimkan pasukan militernya. Menurut Cavusoglu, banyak negara yang meminta pasukan militer Turki untuk pergi sendiri. "Ini adalah musuh bersama. Kita harus mengalahkan mereka bersama-sama," katanya.

Ia menyebutkan, operasi militer Turki 'Euphrates Shield' akan kembali dilakukan untuk membersihkan wilayah Manbij dari milisi ISIS. Menurut Cavusoglu, Turki akan menjadikan wilayah perbatasan Turki-Suriah sepanjang 98 kilometer itu sebagai zona aman.

Target Operasi Efrat Shield berikutnya adalah kota Raqqa dan kota Al-Bab, yang berjarak 40 kilometer dari perbatasan Turki. Cavusoglu menyebutkan pentingnya membersikan Raqqa dari teroris ISIS dan menjadikan kota dengan luas hampir 5.000 kilometer persegi itu menjadi zona aman bagi para pengungsi Suriah. (ROL)

Sumber: http://ift.tt/2cVFPBH




Subscribe to receive free email updates: