[portalpiyungan.com] JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Rasyid Baswedan menyampaikan rasa hormat atas kebijaksanaan dan sikap kenegarawanan pimpinan PKS, yang telah memberi kesempatan kepada dirinya dan Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies menyampaikan, sejak 2014 hingga beberapa waktu lalu ia menjadi pembantu Presiden Jokowi. Sementara PKS dan Gerindra berada di tempat yang berbeda. Namun karena sikap kenegarawanan pimpinan PKS dan Gerindra, dirinya yang pernah berbeda posisi justru diberi amanah oleh kedua partai tersebut untuk maju sebagai cagub.
“Ini karena sikap kenegarawanan pimpinan PKS. Hari ini kedewasaan dan kenegarawanan itu ditunjukkan sehingga kita bisa bersama-sama,” kata Anies saat bersama cawagub Sandiaga Uno bersilaturahim ke kantor DPP PKS di Jalan Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (25/9) sore.
Kedua pasangan cagub dan cawagub itu hadir bersama istri masing-masing. Sementara dari pimpinan PKS hadir Ketua dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Habib Salim Segaf Aljufri dan Hidayat Nur Wahid, Presiden dan Sekjen PKS Muhamad Sohibul Iman dan Mustafa Kamal, Ketua Dewan Syariah Pusat Surahman Hidayat, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Suharna Surapranata, serta unsur pengurus DPP lainnya, serta seluruh pimpinan dan pengurus PKS Jakarta mulai tingkat kecamatan, kabupten/kota, sampai pimpinan wilayah.
Lebih lanjut Anies menyampaikan, apa yang dilakukan pimpinan PKS dan Gerindra sejatinya sedang menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa perbedaan tidak menjadi kendala untuk melakukan kerja bersama guna melakukan perbaikan.
"Saya kira saat ini kita sedang mengirim pesan tentang bagaimana bernegara, menjalani tanggung jawab dalam bidang politik. Kedewasaan (PKS) ini menjadi pesan. Ini bisa terjadi karena sikap kenegarawanan pimpinan PKS," ulang Anies.
Lebih lanjut Anies menekankan, hadirnya pasangan Anies-Sandi bukan untuk mengalahkan seseorang, melainkan untuk menang.
“Kalau tujuannya hanya sekedar untuk mengalahkan nanti (misi) akan berubah. Padahal kita membawa misi untuk merubah jakarta. Bahwa dalam proses pemenangan ada yang dikalahkan untuk berbeda. Yang terpenting tujuan kita adalah pemenangan,” tandas Anies.
Sumber: pks.id