Kebangkitan Turki, Awal Kehancuran Israel


Kebangkitan Turki, Awal Kehancuran Israel

By: Nandang Burhanudin

(1) Bagi kalangan anti-Erdogan. Hubungan diplomatik dengan Israel, selalu menjadi amunisi menghancurkan reputasi. Tutup mata pada sejarah. Turki di era AtTatruk terikat perjanjian dengan Barat (AS-UK), di antaranya kewajiban memberi restu terhadap negara Israel di tanah Palestina.

(2) Perjanjian yang sama soal Selat Bosphorus yang harus dibuka menjadi perairan internasional. Pun perjanjian Turki tidak boleh mengeksplorasi sumber daya alam dari tahun 1923 hingga 2023. 60 tahun Turki tunduk pada kepentingan komprador. Hanya di era AKP dan kepemimpinan Erdogan, Turki bangkit percaya diri.

(3) Turki Baru di tahun 2023, menjadi spirit bersama bangsa Turki. Turki dengan kegagahan ekonomi, kedigjayaan militer, kelihaian diplomasi, dan ruh jihad di kalangan rakyatnya. Turki tak kenal lelah merealisasikan cita-cita tertunda dari Sultan Salim, dan tentunya cita-cita Sultan Abdul Hamid II, yang menolak keberadaan Israel di Palestina.

(4) Kerja Sultan Erdogan kini fokus pada cita-cita pembebasan AlAqsha. Tentu secara bertahap. Setelah sukses membangun soliditas internal bangsa Turki. Kini Suktan Erdogan melebarkan sayap: menebar kekuatan Turki ke titik-titik strategis. Qatar dan Somalia menjadi basis militer Turki di Teluk dan Afrika. 2 negeri yang head to head dengan kepentingan Israel sekaligus.

(5) Kenapa Qatar? Ambisi Israel Raya jelas memasukkan Mekkah dan Madinah. Israel juga berkepntingan dengan laut Merah dan selat Aqabah perbatasan Saudi dan Mesir. Sementara di Afrika. Israel menempatkan basisnya di Eriteria, yang berbatasan dengan teluk Aden. Seakan Sultan Erdogan tengah mengimbangi, pengaruh Israel di Timteng dan Afrika.

(6) Mengapa saya optimis? Sebab saya yakin dengan analisa Syaikh Ahmad Yasin saat wawancara dengan AlJazeera TV sebelum dirudal. Beliau menegaskan keyakinannya bahwa kehancuran Israel akan dimulai tahun 2027. Bagi Syaikh Yasin. Tidak ada peradaban kafir yang bisa bertahan lebih dari 100 tahun, dengan satu syarat: kaum Muslimnya bangkit melawan.

(7) Jadi. Kita harus terus mempersiapkan diri sebagaimana Sultan Erdogan mempersiapkannya. Adapun yang teriak-teriak anti Yahudi tapi aman dari serangan Yahudi. Patut dicurigai. Karena mereka memang ada untuk menjadi bagian suksesor tim Israel Raya.

*foto: Tentara Turki shalat berjamaah.




Subscribe to receive free email updates: