[portalpiyungan.com] Blusukan cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jalan Gardu, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, diwarnai aksi unjuk rasa warga setempat. Mereka membawa sepanduk bertuliskan 'Jamaah Masjid Tolak Penista Alquran Jadi Pemimpin'.
"Warga Jagakarsa menolak dengan tegas. Penista agama dilarang menginjak kampung sini," ujar salah seorang orator dengan pengeras suara, Senin, 31 Oktober 2016.
Pria yang mengenakan jaket berwarna hitam dan helm ini membantah jika aksi ini jelang Pilkada DKI 2017. "Ini enggak ada hubungannya dengan Pilkada. Kami menolak kampung kami diinjak oleh kaki penista agama," kata dia.
"Sudah jelas Ahok menista Alquran, menista Islam, dan ini adalah isu yang paling besar. Ahok harus ditangkap. Kami warga Jagakarsa menyatakan petisi menolak Ahok. Tangkap Ahok, penjarakan Ahok penista agama," seru pria tersebut lagi.
Sementara itu, Ahok yang dikawal oleh ajudannya sudah berjalan balik menuju mobil yang terparkir di halaman KFC Lenteng Agung. Ahok hanya sempat melirik sebentar ke arah suara demo tersebut.
Saat hendak ditanyakan awak media terkait aksi ini, wartawan pun mendapatkan penolakan. Bahkan dengan pengeras suara, salah seorang pendemo menolak diwawancara.
Orang tersebut merasa jika wartawan yang tengah melakukan peliputan kampanye Ahok berpihak ke calon petahana. "Kamu semua dari mana?. Wartawan-wartawan sekarang enggak ada yang benar, semua sudah dibayar oleh Ahok. Ini semua settingan. Jangan mau percaya sama wartawan," sindir orang tersebut.
Penulis: Yuanita