Aktivis Wanita Internasional “Women's Boat to Gaza” Mulai Berlayar dari Bercelona Menembus Blokade Gaza


[portalpiyungan.com] BARCELONA - Sebuah misi kemanusiaan untuk memecah blokade Gaza kembali diluncurkan oleh para aktivis kemanusiaan internasional khusus wanita yang tergabung dalam misi "Women's Boat to Gaza" (Perahu Wanita ke Gaza).

 ikut dalam aksi menembus blockade Jalur Gaza yang digalang oleh  yang diikuti hanya oleh aktivis HAM dan politik wanita internasional.

Dua buah kapal Freedom Flotilla 4 yang menyertai misi tersebut, Amal dan Zaytouna, berlayar pada Rabu (14/9) dari sebuah pelabuhan di Barcelona, Spanyol.

Kapal Amal dan Zaytouna ini akan menuju ke perairan Jalur Gaza dan akan melewati pelabuhan-pelabuhan di Eropa.

Konvoi kapal yang terdiri dari dua armada kecil; Amal dan Zaytouna ini – menurut Koalisi Internasional Freedom Flotilla sebagai penyelenggara – akan menembus blockade illegal terhadap Jalur Gaza yang berlangsung sejak 10 tahun lalu. Konvoi juga bertujuan untuk memblowup penderitaan warga Jalur Gaza yang diubah oleh blockade Israel menjadi penjara terbesar, terutama penderitana perempuan Palestina.

Di antara aktivis perempuan internasional yang ikut dalam kerja sosial politik dan media ini adalah; Malin Björk, anggota parlemen Eropa dari Swedia, Ann Wright, pensiunan militer AS dan mantan diplomat yang mundur dari jabatannya tahun 2003 saat AS mengagresi Irak, Dr. Fauziah Modh Hasan, dokter Malaysia yang ikut dalam sejumlah misi kemanusiaan bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Medis Malaysia sebagai wakil dari konvoi bantuan Miles of Smiles, Samirah Dhawayifah, perwakilan Komite Internasional Anti Blokade Gaza dan sejumlah aktivis perempuan lainnya dari Aljazair, Sudan dan Yordania. Termasuk yang membuat geger Israel adalah keikutsertaan Hanin Za’bi, anggota parlemen Israel/Knesset.

Juru bicara misi tersebut, Zohar Chamberlain Regev mengatakan, mereka menempatkan target untuk tiba di Gaza pada awal Oktober ini.

"Kami membawa persediaan makanan dan medis untuk diberikan kepada penduduk Gaza saat tiba di wilayah itu."

"Selain pasokan, kami membawa pesan yang lebih penting yaitu harapan dan solidaritas seperti yang diimpikan oleh penduduk Gaza," katanya dikutip laman Aljazeera, Kamis, (15/09/2016).

Juru bicara media, Sundus Farwanah dalam konferensi persnya mengatakan, gerakan ini bersifat damai, bertujuan mengakhiri blokade Gaza yang ilegal dan tak bermoral.

Kapal Amal dan Zaytouna, akan membawa 30 aktivis perempuan dari berbagai negara di dunia yang sebagianya telah mendapatkan hadiah nobel perdamaian dunia.

Zohar juga menaruh harapan yang tinggi agar misi tersebut tidak dihalangi oleh angkatan laut Israel dan tiba dengan selamat.

“Misi ini bukan ancaman bagi Israel. Kami tidak menuju ke pelabuhan Israel dan mereka tidak memiliki alasan untuk menghalangi misi ini,” katanya.

Tahun 2010, Zionis Israel membangkitkan kemarahan internasional ketika menyerang kapal kemanusiaan flotilla "Mavi Marmara" dari Turki hingga menyebabkan 10 aktivis tewas.

[VIDEO]




Subscribe to receive free email updates: