[portalpiyungan.com] JAKARTA - Perjuangan umat Islam untuk menyelamatkan Ibu Kota, akhirnya diganjal di tengah jalan. Acara bertajuk Silaturrahim Akbar dan Do’a Untuk Kepemimpinan Ibukota yang sedianya akan digelar di Masjid Istiqlal Jakarta, pada Ahad, 18 Januari 2016 pukul 13.00-17.00, secara resmi dibatalkan sepihak oleh pengelola Masjid Istiqlal.
Dengan ini kami pihak Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) dengan resmi membatalkan perizinan atas acara tersebut melalui surat:
Nomor: 445/BPPMI/IX/2016
Tanggal 16 September
Tentang Pencabutan Izin Penggunaan Sarana/Fasilitas Masjid Istiqlal
Karena ketidaksesuaian antara ijin yang diajukan oleh panitia dengan rencana pelaksanaan kegiatan seperti yang diumumkan kepada masyarakat.
Atas pembatalan sepihak tersebut, ALIANSI PEDULI UMAT DAN BANGSA selaku panitia acara tetap menghimbau Umat Islam untuk besok (Ahad 18/9/16) tetap datang ke Istiqlal melakukan sholat zuhur berjama'ah.
Dalam press releasenya, pihak panitia menyampaikan:
"Asslamu’alaikum warahmatullah wabaraktuh
Dengan memohon rahmat dan karunia Allah SWT, semoga semua kegiatan dan perjuangan kita mendapatkan pertolonganNya. Amin.
Panitia Tabligh (Silaturaahim) Akbar dan Doa Untuk Kepemimpinan Ibu Kota dengan ini menyampaikan siaran pers atas pembatalan kegiatan dimaksud oleh pihak Masjid Istiqlal, padahal kelengkapan administrasi sudah dipenuhi dan panitia siap berkomitmen dengan segala aturan yang ada. Karena itu beberapa Tokoh Ummat berkunjung ke Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) untuk mengklarifikasi dan menyelesaikannya secara kekeluargaan. Tapi oleh pihak BPPMI menyatakan keputusan sudah final.
Karenanya, kepada Muslimin dan Muslimat, tetap dianjurkan untuk shalat dhuhur berjamaah serta sama-sama berdoa di Masjid Istiqlal."
Bagi yang akan ke Masjid Istiqlal:
- Dianjurkan agar tidak membawa segala atribut organisasi/partai
- Berpakaian Putih
"Dengan kejadian ini menunjukan bahwa jalan perjuangan untuk kepemimpinan terbaik bagi Ibu Kota membutuhkan kerja lebih keras dan persatuan yang lebih kuat lagi," tutup siaran pers penyelenggara acara.
***
Tidak sadarkah mereka (pengurus Istqlal) saat ini mereka sedang dijadikan alat untuk dibenturkan kepada sesama saudara seagama, se-bangsa se-negara?