[portalpiyungan.com] Hasil survei CSIS yang dirilis Selasa, 13 September 2016 menunjukkan hasil mengejutkan.
Pengamat politik Ahmad Yazid menuturkan, hasil survei tersebut menunjukkan mayoritas masyarakat berpendidikan rendah puas pada pemerintahan Jokowi.
“Kalau orang berpendidikan rendah kan mudah dibohongi dengan pencitraan Jokowi melalui televisi maupun media lainnya tidak kritis. Orang goblok ya mudah dibodohi pencitraan Jokowi,” kata pengamat politik Ahmad Yazid, Jumat 16 September 2016.
Kata Yazid, kalau ada orang berpendidikan puas terhadap kinerja Jokowi menandakan tidak berfikir.
“Lihat saja pendukung Jokowi dari kalangan intelektual yang merasa puas, menandakan otaknya tidak dipakai. Kasihan belajar di kampus bahkan sampai bergelar doktor,” tegas Yazid.
Yazid mengatakan, hasil survei CSIS itu menandakan, proses pembodohan yang dilakukan Jokowi berhasil di kalangan berpendidikan rendah.
“Jokowi sukses membodohi kalangan berpendidikan rendah,” papar Yazid.
Masyarakat berpendidikan tinggi dinilai banyak yang tak puas dengan kinerja pemerintah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Secara umum, tingkat ketidakpuasan masyarakat sebesar 32,8 persen.
Berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), masyarakat yang berpendidikan sarjana yang tidak puas dengan kinerja pemerintah mencapai 36 persen. Sementara mereka yang berpendidikan SMA 35,9 persen, SMP 35,5 persen dan SD 26 persen.
CSIS menemukan bahwa masyarakat yang berada di perdesaan, tinggal di Pulau Jawa, dan berjenis kelamin laki-laki lebih puas terhadap kinerja pemerintahan. Tingkat kepuasan penduduk yang berpendidikan dan berpendapatan rendah terhadap pemerintah juga lebih tinggi.
"Hal ini menunjukkan bahwa basis pendukung Presiden Jokowi adalah masyarakat pedesaan di Pulau Jawa yang tingkat pendidikan dan pendapatannya rendah," kata Direktur Eksekutif CSIS Philips Vermonte.