Forum Minang Maimbau (FMM) dan Alfatih Timur urang awak bos kitabisa.com berhasil menghimpun dana lebih Rp100 juta untuk Ilyas Karim.
Ilyas Karim, urang awak, veteran yang mengaku menjadi pengibar Sang Saka Merah Putih pada 17 Agustus 1945, saat Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, 56 Jakarta, digusur dari rumahnya, kawasan Pancoran, Jakarta, Kamis (1/9). Inilah kisah sedih seorang pejuang.
Kisah sedih itu kemudian memicu simpati yang luas. Firdaus HB dari FMM berinisiatif menghimpun dana. Sekejap saja dapat Rp74 juta lebih.
Sementara itu, anak muda Minang Alfatih Timur (Timmi) lewat kitabisa.com sehari pula berhasil menghimpun Rp33 juta lebih. Di kitabisacom donasi akan dibuka selama 15 hari. “Alhamdulilillah,” kata Firdaus pula. Donasi itu segera diberikan kepada Ilyas Karim.
Ilyas Karim tinggal di RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. “Ya ini sudah nasib. Bukti nyata pemerintah tidak menghargai sejarah dan tak tahu sejarah. Kami di sini bukan warga liar, kami bayar pajak, punya KTP, surat tanah, dan bangunan juga lengkap,” kata Ilyas.
Letkol (purn) Ilyas Karim lahir di Padang 13 Desember 1927. (rahmat)
Sumber: Harian Singgalang