Teguran Secara Terbuka Kepada Pemimpin


Mengutip dari buku “Atsar Al-Ulama fi Al-Hayati As-Siyasiyah fi Ad-Daulah Al-Umawiyah”, hlm. 307 Dr. Ash-Shallabi dalam, “Sirah Amir Al-Mukminin Mu’awiyah Ibn Abi Sufyan” hlm. 219 menulis terkait salah satu sikap politik Abu Muslim Al-Khaulani, seorang ulama besar Tabi’in yang do’anya tidak pernah tertolak.

Beliau tidak segan menegur secara terbuka pemimpin yang nyata-nyata melakukan sebuah kesalahan.

عندما صعد معاوية المنبر ـ وكان قد حبس العطاء ـ فقام أبو مسلم وقال له: لم حبست العطاء يا معاوية؟ إنه ليس من كدك ولا من كد أبيك، ولا كد أمك حتى تحبس العطاء، فغضب معاوية غضباً شديداً، ونزل عن المنبر، وقال للناس مكانكم، وغاب عن أعينهم ساعة ثم عاد إليهم فقال: إن أبا مسلم كلمني بكلام أغضبني، وإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "الغضب من الشيطان، والشيطان خلق من نار، وإنما تطفأ النار بالماء، فإذا غضب أحدكم فليغتسل". وإني دخلت فاغتسلت وصدق أبو مسلم: إنه ليس من كدي ولا كد أبي، فهلموا إلى أعطياتكم

“Ketika Mu’awiyah naik ke atas mimbar –saat itu beliau sempat menahan pemberian (tunjangan)-, Abu Muslim lantas bangkit seraya berkata: “Mengapa engaku menahan pemberian, wahai Mu’awiyah? Sungguh, harta itu bukan berasal dari usahamu, usaha bapakmu, juga bukan usaha ibumu”.

Mendengar ini, Mu’awiyah sangat marah, lalu turun dari mimbar dan berkata kepada orang-orang yang hadir: “Kalian tetap di tempat masing-masing!”.

Mu’awiyah pun pergi sebentar, kemudian kembali di majelisnya seraya berkata: “Sungguh perkataan Abu Muslim telah membuatkan sangat marah. Sementara aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Hanyasaja yang dapat memadamkan api itu adalah air. Olehnya, jika salah seorang di antara kalian marah, maka hendaknya ia mandi”. (HR. Abu Daud).

Tadi saya masuk sebentar untuk mandi. Ketahuilah, apa yang diucapkan Abu Muslim benar. Bahwa harta itu bukan dari usahaku dan bukan pula usaha bapakku. Olehnya, kemarilah kalian mengambil pemberian-pemberian kalian”.

***

Subhanallah, yang ditegur secara terbuka ini Muawiyah seorang pemimpin umat (Khalifah) sekaligus salah seorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia, dan hukum yang beliau aplikasikan dalam pemerintahannya adalah hukum Syari'at. Itu semua tidak menghalangi Abu Muslim Al-Khaulani untuk menyampaikan teguran atas sebuah kesalahan. Dan dilakukan secara terbuka, di hadapan publik.

(Ust. Rappung Samuddin)




Subscribe to receive free email updates: