[portalpiyungan.com] JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, menyebut akan ada poros baru pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Poros itu akan terbentuk dalam beberapa hari ke depan.
"PKS dan Gerindra sudah selesai. Hanura, Nasdem, dan Golkar juga. PDI Perjuangan juga ke Ahok. Tinggal partai lain yang belum tentukan sikap ini akan ambil sikap final," kata Yusril di Jakarta, Jumat (9/9/2016), seperti dilansir Kompas.
Seperti diberitakan, PKS baru saja menyodorkan nama salah satu kadernya, Mardani Ali Sera, sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga Uno dari Gerindra. PKS 11 kursi, sementara Gerindra 15 kursi, total 26 kursi sudah memenuhi syarat usung calon.
Sementara koalisi Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem, juga sudah usung Ahok. Dan berita yang berkembang PDIP juga akan usung Ahok.
Partai yang belum secara resmi menentukan sikap yakni Partai Demokrat, PPP, PAN dan PKB.
Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI, PPP 10 kursi, PKB 6 kursi, dan PAN 2 kursi. Jika mereka tergabung dalam satu koalisi, suara mereka sudah lebih dari cukup untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI dengan persyaratan minimal 22 kursi di DPRD.
Yusril meyakini partai-partai itu akan menentukan sikap untuk mengusung dirinya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Tunggu Pak SBY pulang dari luar negeri tanggal 13 September. Kemungkinan tanggal 15 September formasi sudah siap," kata Yusril.
Siapa wakil yang akan mendampingi Yusril? Kemungkinan besar ustadz Yusuf Mansur. Ketua DPD Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Abdul Aziz menjelaskan, partainya telah melakukan fit and proper test terhadap Ustadz Yusuf Mansur untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 sebagai calon wakil gubernur.
Jika poros alternatif Yusril-Yusuf Mansur terbentuk, pasangan ini diyakini memiliki potensi besar untuk menjadi kuda hitam yang bisa menang di Pilgub DKI 2017.