Ilustrasi - Foto : Twitter |
"Dari surat terakhir kesepakatan itu, Angola mematok harga minyaknya sama dengan harga minyak pasaran internasional," beber pengamat politik anggaran dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi dalam diskusi bertema 'Prospek Migas Nasional di Bawah Direksi Baru Pertamina' yang digelar di Tebet, Jakarta, Minggu, 30 November 2014.
Fitra bahkan berani menantang Presiden Jokowi untuk beli minyak mentah sebanyak-banyaknya bila memang mendapat diskon dari negara di benua Afrika tersebut.
Menurut Uchok, kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Angola telah terjalin, tentunya hal itu akan dimanfaatkan oleh mafia migas guna meraih keuntungan.
"Kalau benar diskon beli dong minyak yang banyak, terus disimpan di kilang-kilang minyak internasional," jelasnya.
Pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menambahkan bahwa pemerintah harus hati-hati terkait kerja sama yang belum pasti terjadi. Pasalnya, hal itu bisa menjadi pembohongan publik.
"Menteri Sudirman Said (ESDM) dan Rini Soemarno (BUMN) harus hati-hati mengatakan kerja sama minyak ke masyarakat sebelum ada kepastian legal. Sebaiknya jangan dibuka ke publik dulu," ujarnya.
Menurutnya, apabila pernyataan pemerintah tidak sesuai dengan fakta, maka masyarakat akan menilai adanya kebohongan publik. Padahal, itu hanya bagian dari pencitraan
"Sebagai ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM) Faisal Basri harus berani usut pembohongan publik yang dilakukan Menteri ESDM dan Rini soemarno. Termasuk keterlibatan Surya Paloh dalam jaringan mafia migas," tegas Karyono.
Untuk diketahui, respons teknis Sonangol Asia pada 20 November 2014 menjawab surat PT Pertamina per 18 November 2014 mengenai Counter To The Proposed Contractual Volume 2015 mengungkapkan bahwa Senangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon USD 15 per barel tidak dapat diberikan. Lantaran, masih mengacu kepada normal market price.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebagai perantara utama kerja sama Sonangol melalu pengusaha China, Sam Pa, begitu juga Rini Soemarno dan Sudirman Said menyatakan harga impor minyak mentah dari Sonangol lebih murah USD 15 per barel dari market price. Sehingga, terjadi penghematan hingga 25 persen untuk impor crude oil Indonesia. [*]