Industri Nasional Semakin Tergilas oleh Produksi Impor

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) alias pasar bebas, nampaknya industri dalam negeri akan sulit bersaing dengan banyak produk asing. Pasalnya, industri nasional semakin tergilas oleh produksi impor.

Pengamat Komunikasi Politik Tjipta Lesmana mengatakan manusia Indonesia tuna-nasionalisme. Hal ini diungkapkan lantaran masyarakat Indonesia cenderung memilih produk impor, dibandingkan produk lokal.

"Produk lokal Batik memang menjadi unggulan, tapi itu bisa dihitung menggunakan jari. Industri kita banyak yang mati digilas oleh China," ungkapnya di STIA-LAN Rabu (12/11/2014).

Lebih lanjut dia menambahkan, Indonesia mengalami kerusakan dari semua lini, dan mengalami krisis budaya bangsa. Dengan rusaknya budaya bangsa ini, maka perekonomian juga terganggu.

"Namun sekarang mulai terbuka menteri-menteri Jokowi, sudah mulai mengkritik pemerintah. Tetapi, masalah itu sudah beberapa tahun lalu kita ketahui belum terlihat penyelesaiannya," paparnya.

Meski demikian, dia menilai tidak semua kesalahan dari masyarakat yang mengonsumsi produk impor. Pasalnya, daya saing produk Indonesia masih lemah, dan menyebabkan mudahnya produk impor membanjiri pasar Indonesia.

"Pak Jokowi salah kalau mengatakan bahwa produk kita sudah bersaing, tinggal dari sisi marketing saja yang harus ditingkatkan. Hal ini, juga karena sistem birokrasi yang kurang,"imbuhnya.

"Meskipun menteri Jokowi diambil dari orang yang masih minim pengalaman. Namun, kita tetap tunggu dan beri kesempatan kepada kabinet Jokowi," tukas dia.

Sumber: okezone.com

Subscribe to receive free email updates: